Berandasehat.id – Pradiabetes bisa jadi merupakan awal dari semua masalah kronis, yang membuka jalan bagi diabetes dan konsekuensi kesehatan yang butuh dana dalam jumlah besar mengingat penyakit itu belum dapat disembuhkan.
Namun pradiabetes bisa ‘dibalikkan’ agar tidak berlanjut menjadi diabetes tanpa obat-obatan atau perawatan rumit. Yang diperlukan hanyalah tindakan tepat waktu, yakni menggabungkan olahraga yang tepat dengan pola makan yang bergizi.
Adrian Chavez, ahli gizi yang mengkhususkan diri dalam penurunan berat badan dan manajemen gula darah, baru-baru ini membagikan strategi sederhananya untuk membalikkan kondisi pradiabetes di media sosial.
“Jika saya menderita pradiabetes dan ingin membalikkannya pada tahun 2025, inilah yang akan saya lakukan,” tulis Chavez dalam sebuah unggahan Instagram, yang menawarkan saran praktis untuk membantu orang-orang mengendalikan kesehatan mereka.

“Sebagai seseorang yang menghabiskan seluruh waktu PhD saya untuk mempelajari topik ini, saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa ini adalah pendekatan yang paling berbasis bukti untuk masalah ini,” tulis Chavez.
Tips yang dibagikan Chavez mencakup sejumlah hal berikut ini:
Olahraga
Mendapatkan aktivitas fisik yang memadai adalah langkah pertama yang direkomendasikan Chavez.
“Satu sesi olahraga (jika dilakukan dengan benar) dapat menurunkan kadar gula darah hingga 2-3 hari,” jelas Chavez.
Bagi mereka yang dapat menjadikan olahraga sebagai kebiasaan, misalnya, berlatih setiap dua hari, kadar gula darah akan menunjukkan perbaikan berkelanjutan.
Meskipun latihan kardio dan latihan kekuatan sama-sama bermanfaat, Chavez percaya bahwa menggabungkan keduanya akan menjadi pilihan terbaik.
Nutrisi
Apa yang kita makan dan waktu makan memainkan peran penting dalam mengelola kadar gula darah.
Chavez juga menekankan pentingnya memantau asupan kalori total, memperhatikan jenis karbohidrat yang disertakan, dan memastikan kita mendapatkan cukup protein dan zat gizi mikro untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
“Anda harus mengonsumsi kalori dalam jumlah yang tepat untuk kebutuhan. Dalam kebanyakan kasus, ini berarti makan dalam keadaan defisit energi (lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh sebagai bahan bakar) untuk menghilangkan lemak tubuh berlebih,” kata Chavez.
Namun, bagi penderita pradiabetes yang tidak memiliki lemak tubuh berlebih dan kekurangan massa otot, ini berarti makan dalam keadaan cukup atau bahkan sedikit lebih banyak.
Meskipun mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat membantu menjaga dan membangun otot, memperlambat pencernaan, dan meningkatkan rasa kenyang, Chavez mencatat bahwa total proporsi energi yang berasal dari karbohidrat harus dijaga di bawah 55%.
“Pilih juga karbohidrat berserat tinggi seperti kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh,” ujarnya.
Saat merencanakan diet, Chavez menyarankan untuk memastikan asupan mikronutrien yang cukup seperti magnesium, vitamin D, dan kromium untuk kontrol gula darah yang lebih baik.
Ia juga merekomendasikan untuk memasukkan makanan kaya antioksidan seperti beri, sayuran berdaun hijau, herba, rempah-rempah, kopi, dan teh.
Selain itu, Chavez menyarankan untuk merencanakan waktu makan sehingga lebih banyak kalori harian dikonsumsi di pagi hari daripada di malam hari. (BS)