Berandasehat.id – Kondisi perlemakan hati/hati berlemak berpotensi mengancam jiwa karena didiagnosis terlambat, saat sudah tidak dapat diperbaiki lagi.

Salah satu alasan utama keterlambatan diagnosis adalah gejala kerusakan hati mungkin tidak kentara dan mudah terlewatkan pada tahap awal.

Deteksi dini dapat menghasilkan perubahan gaya hidup dan pilihan pengobatan yang lebih baik, yang pada akhirnya menyelamatkan nyawa yang hilang akibat kerusakan hati.

Hal ini dapat dimulai dengan memperhatikan perubahan dalam tubuh. Dr. Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi dari California, mengungkapkan lima gejala utama penyakit perlemakan hati yang harus diwaspadai setiap orang.

“Sebagai spesialis hati, saya akan memandu Anda melalui cara-cara sederhana untuk mengidentifikasi gejala potensial. Deteksi dini adalah kunci untuk pencegahan dan kesehatan hati yang lebih baik,” kata Dr. Sethi dalam sebuah video yang diunggah di laman Instagram-nya.

Ilustrasi wanita sakit perut (dok. ist)

Video Dr. Sethi telah menarik ribuan penayangan dan telah memicu diskusi di media sosial.

Berikut tanda-tanda perlemakan hati yang perlu diwaspadai:

Penambahan berat badan di bagian perut

Perlemakan hati, secara sederhana, adalah penumpukan lemak di hati, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani.

Lemak perut bukan sekadar masalah kosmetik. Lemak di bagian ini dapat menjadi tanda bahaya bagi berbagai gangguan metabolisme, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Salah satu tanda pertama yang disarankan Dr. Sethi untuk diwaspadai orang adalah penambahan berat badan di bagian tengah tubuh yang ia kaitkan dengan resistensi insulin yang terkait dengan penyakit perlemakan hati.

Kelelahan persisten

Kelelahan yang terus-menerus dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurang tidur, stres, atau kondisi kesehatan mendasar lainnya. Namun, Dr. Sethi menunjukkan bahwa kelelahan yang tidak dapat dijelaskan dapat menjadi tanda bahwa hati sedang bermasalah.

Jika hati tidak berfungsi dengan baik, hal itu dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi proses normal otak yang mengatur kadar energi. Gangguan pada sinyal otak ini dapat menyebabkan perasaan lelah.

Nyeri/rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk

Meskipun nyeri/rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk mungkin merupakan tanda kondisi yang tidak terlalu serius seperti nyeri ulu hati, atau ketegangan otot, hal ini juga dapat mengindikasikan adanya peradangan di hati.

Perubahan kulit

Kulit sering kali mencerminkan kesehatan secara keseluruhan. Dr. Sethi menyarankan untuk mencari tanda-tanda seperti jerawat, lipatan kulit gelap, atau rambut rontok, karena hal tersebut dapat mengindikasikan resistensi insulin yang terjadi akibat perlemakan hati.

Mual dan kehilangan nafsu makan

Kurangnya nafsu makan dan mual terutama setelah makan dapat menandakan bahwa hati kewalahan, menurut Dr. Sethi . Hal ini dapat terjadi karena peradangan di hati mempengaruhi fungsinya termasuk pencernaan. (BS)