Berandasehat.id – Dalam kasus medis yang langka, dokter di India berhasil mengeluarkan saudara kembar parasit seberat 30 pon (setara 13,6 kg) dari perut seorang remaja laki-laki. Rupanya itu adalah saudara kembar yang belum berkembang sehingga anak laki-laki itu dapat merasakan sentuhan dan rasa sakit darinya.

Remaja berusia 17 tahun yang tidak disebutkan namanya dari Uttar Pradesh, negara bagian India utara, mengalami kasus langka di mana saudara kembar parasit menonjol dari perutnya.

Saudara kembar yang belum berkembang, yang terdiri dari dua kaki, bokong, dan alat kelamin luar yang sudah terbentuk sempurna, ‘tumbuh langsung’ dari tubuhnya.

Kembar parasit terjadi ketika salah satu dari saudara kembar siam tidak berkembang sepenuhnya di dalam rahim. Kembar siam sudah sangat langka, hanya terjadi pada satu dari 50.000 hingga 100.000 kelahiran, dan saudara kembar parasit bahkan lebih langka lagi, dengan hanya 40 kasus yang terdokumentasi sejauh ini.

Dalam operasi rumit yang dilakukan di All-India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di Delhi beberapa waktu lalu, dokter berhasil mengangkat sisa-sisa parasit kembar, menawarkan ‘dunia baru’ kepada anak itu setelah menghadapi isolasi dan tekanan emosional karena kondisinya.

Ilustrasi kembar (dok. ist)

“Saya tidak bisa bepergian ke mana pun atau melakukan aktivitas fisik apa pun. Sekarang dunia baru telah terbuka di hadapan saya. Saya berharap dapat belajar dan mendapatkan pekerjaan,” kata bocah itu kepada Indian Express.

Ketika pasien pertama kali datang ke rumah sakit, dokter dengan hati-hati menilai bagaimana parasit kembar itu terhubung ke tubuh inangnya.

Pemindaian terperinci mengungkap bahwa parasit kembar itu melekat erat pada tulang dada remaja itu dan menerima darah dari pembuluh darah di dadanya.

Namun, tidak ada hubungan signifikan dengan organ vital seperti hati atau ginjal. Dokter juga menemukan kista besar di perut.

Operasi dilakukan dalam dua tahap. Pertama, mengangkat parasit kembar, dan kemudian mengeluarkan kista. Tekanan darah remaja itu turun drastis selama operasi, karena 30-40% darahnya dialihkan ke parasit kembar. Namun, para dokter sudah siap menghadapi hal ini dan dengan cepat menstabilkannya.

“Jaringan pembuluh darah, saraf, dan jaringan yang sama harus dipisahkan. Harus diperhatikan agar tidak ada organ atau jaringan tubuh yang rusak,” kata Dr. Asuri Krishna, yang memimpin tim bedah.

Remaja itu dipulangkan hanya empat hari setelah prosedur, dan sejak itu ia telah pulih tanpa komplikasi apa pun. (BS)