Berandasehat.id – Administrasi Obat dan Makanan (FDA) telah menyetujui obat penghancur gumpalan darah baru pertama dalam kurun hampir 30 tahun, yang menawarkan cara yang lebih cepat untuk melarutkan gumpalan darah pada orang dewasa yang menderita stroke.
Perawatan tersebut, tenecteplase (dijual sebagai TNKase), memberikan suntikan intravena tunggal selama lima detik, menjadikannya pilihan yang lebih cepat dan mudah.
TNKase awalnya disetujui pada 2000 untuk mengurangi risiko kematian akibat infark miokard elevasi ST akut (STEMI), yakni jenis serangan jantung yang parah.
Stroke tercatat menjadi penyebab kematian kelima di Amerika Serikat dan penyebab utama kecacatan, yang memengaruhi lebih dari 795.000 orang setiap tahun.
Stroke iskemik akterjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke otak, yang menyebabkan kerusakan otak, kecacatan, atau kematian. Perawatan yang cepat sangat penting untuk mengurangi efek jangka panjang dan meningkatkan pemulihan.

TNKase adalah versi buatan laboratorium dari protein alami yang disebut tPA, yang membantu memecah gumpalan darah. Obat ini menempel pada fibrin, protein yang menyatukan gumpalan, dan memicu enzim untuk melarutkannya.
TNKase dirancang untuk menargetkan gumpalan dengan lebih baik dan bertahan lebih lama daripada tPA alami.
Genentech, bagian dari grup Roche, mengatakan dalam siaran pers bahwa TNKase dapat diberikan dengan cepat, tidak seperti Activase (alteplase), yang memerlukan suntikan intravena diikuti dengan infus selama 60 menit.
Persetujuan FDA didasarkan pada studi besar yang dilakukan oleh University of Calgary di 22 pusat stroke di Kanada dan didanai oleh Canadian Institute of Health Research.
Temuan menunjukkan TNKase sama aman dan efektifnya dengan Activase untuk mengobati AIS.
Efek samping TNKase yang paling umum termasuk reaksi alergi seperti gatal-gatal dan pendarahan, terutama pada pasien dengan pendarahan internal aktif, operasi otak atau tulang belakang baru-baru ini, cedera kepala serius, atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Pasien atau caregiver harus memberi tahu dokter tentang setiap episode pendarahan otak atau stroke dalam tiga bulan terakhir dan tentang semua obat resep dan obat bebas, terutama pengencer darah karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Mereka juga harus segera menghubungi dokter jika melihat adanya pendarahan yang tidak biasa (memar aneh, kencing berwarna merah muda atau cokelat, tinja berdarah atau berwarna gelap, batuk berdarah, atau muntah darah yang terlihat seperti bubuk kopi) atau tanda-tanda stroke, demikian dikutip dari WebMD. (BS)