Berandasehat.id – Apakah penurunan berat badan selalu menjadi jawaban untuk obesitas? Meskipun sudah diketahui bahwa penambahan berat badan meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian, para ilmuwan kini menemukan bahwa penurunan berat badan yang signifikan/ekstrem juga dapat menimbulkan bahaya tersendiri.

Dalam sebuah studi terkini, para peneliti dari Universitas Anglia Ruskin (ARU) di Inggris menemukan bahwa bagi individu dengan obesitas yang mempertahankan berat badan yang stabil, bahkan dalam kisaran obesitas dapat membantu mengurangi risiko kematian, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.

“Mungkin tidak mengejutkan bahwa penambahan berat badan yang signifikan dikaitkan dengan mortalitas yang lebih tinggi, tetapi menarik bahwa hubungan serupa ditemukan di antara mereka yang kehilangan banyak berat badan,” kata peneliti Dr. Jufen Zhang dalam rilis berita.

Studi itu menganalisis data dari lebih dari 8.000 peserta obesitas dari studi Biobank Inggris, yang semuanya telah didiagnosis dengan penyakit kardiovaskular. Individu-individu ini dilacak selama hampir 14 tahun, dengan para peneliti memantau dengan saksama perubahan berat badan mereka selama periode tersebut.

Temuan mengungkap bahwa peserta yang mengalami kenaikan berat badan lebih dari 10 kg selama penelitian mengalami peningkatan risiko kematian kardiovaskular tiga kali lipat dan hampir dua kali lipat risiko kematian akibat penyebab apa pun, dibandingkan dengan mereka yang mempertahankan berat badan yang stabil.

Namun studi tersebut mengungkap temuan yang lebih mengejutkan: Responden yang kehilangan berat badan lebih dari 10 kg menghadapi risiko kematian karena semua penyebab sebesar 54% lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun penurunan berat badan sering dianjurkan bagi individu yang mengalami obesitas, penurunan berat badan yang signifikan dapat menimbulkan efek buruk, terutama pada mereka yang sudah berisiko mengalami masalah kardiovaskular.

“Penelitian ini adalah yang pertama dari jenisnya yang meneliti hubungan antara perubahan berat badan dan kematian karena semua penyebab pada individu obesitas dengan penyakit kardiovaskular,” kata Dr. Zhang.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme yang mendasari di balik hubungan antara penurunan dan penambahan berat badan dengan peningkatan risiko kematian, Dr. Zhang menyarankan agar para dokter harus berhati-hati, terutama dengan obat-obatan baru di pasaran yang dipromosikan untuk penurunan berat badan yang cepat.

“Meskipun penurunan berat badan umumnya dianjurkan bagi orang dewasa yang mengalami obesitas, mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko, seperti orang-orang ini, sebaiknya hanya melakukan penurunan berat badan di bawah bimbingan ketat dokter mereka,” tandas Dr. Zhang. (BS)