Berandasehat.id – Kombinasi obat yang dikonsumsi selama bertahun-tahun berpotensi menyimpan bahaya tersembunyi, bahkan berakibat fatal.

Hal itu terjadi pada seorang perawat berusia 34 tahun di Inggris yang mengonsumsi kombinasi obat-obatan umum selama bertahun-tahun, tanpa pernah menyadari bahaya tersembunyi yang mengintai dalam rutinitas hariannya.

Laporan pemeriksa mayat mengungkap bahwa interaksi obat yang mematikan dan tidak banyak diketahui menjadi penyebab serangan jantung dan kematiannya yang tiba-tiba.

Chloé Burgess dari Southampton, Inggris, telah mengonsumsi antidepresan amitriptyline (antidepresan trisiklik) dan paroxetine (selective serotonin-reuptake inhibitors/SSRI) sebelum dokter meresepkan ivabradine.

Dia diberi ivabradine, obat jantung setelah didiagnosis dengan sinus takikardia, yang menyebabkan detak jantung cepat, dan blok cabang berkas kiri, suatu kondisi yang mengganggu sinyal listrik jantung.

Penyelidikan baru-baru ini atas kematiannya yang tidak dapat dijelaskan pada 2023 mengungkapkan bahwa obat jantung itu kemungkinan berinteraksi dengan antidepresan, yang menyebabkan peningkatan kadar amitriptyline dalam darah.

Ilustrasi berbagai jenis obat (dok. Ist)

Burgess telah mengonsumsi kombinasi ini selama empat tahun tanpa masalah. Namun, sebuah episode sleep apnea mungkin telah memicu aritmia jantung yang parah dan kematian jantung mendadak, ungkap laporan pemeriksa mayat.

“Potensi bahaya dari kombinasi amitriptyline, paroxetine, dan ivabradine tidak banyak diketahui dan tidak memicu peringatan pada perangkat lunak peresepan yang digunakan dalam perawatan primer atau oleh apoteker,” kata Koroner Nicholas Walker dalam laporan tersebut.

Berdasarkan temuan pemeriksaan, koroner telah mengeluarkan peringatan keras kepada dokter dan profesional perawatan kesehatan, menekankan pentingnya memiliki pemahaman penuh tentang potensi risiko saat meresepkan ivabradine bersamaan dengan antidepresan.

“Potensi bahaya kombinasi obat dalam kasus Chloe tidak diketahui atau dihargai oleh mereka yang merawatnya. Saya juga khawatir bahwa mereka yang meresepkan ivabradine harus memiliki pemahaman penuh tentang potensi interaksi dengan amitriptyline dan paroxetine,” kata Walker.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), SSRI tidak cocok untuk semua orang karena dapat menyebabkan masalah jika pasien memiliki kondisi mendasar lainnya atau saat dikonsumsi bersamaan dengan obat lain.

SSRI dapat menimbulkan risiko bagi individu dengan gangguan pendarahan, diabetes, epilepsi, glaukoma sudut sempit, atau kondisi ginjal, hati, atau jantung yang serius.

SSRI dapat meningkatkan risiko pendarahan, memengaruhi kadar gula darah, dan memperburuk kejang pada penderita epilepsi.

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan SSRI meliputi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan antiplatelet seperti aspirin dosis rendah. Obat lain yang berinteraksi adalah teofilin, klozapin, litium, triptan, dan antidepresan lainnya, termasuk TCA, MAOI, dan SNRI, demikian Medical Daily. (BS)