Berandasehat.id – Turun berat badab ekstrem – termasuk dengan obat atau suntikan – mungkin bukan polihan bijak, apalagi jika tak dikonsultasikan dengan ahlinya.

Ibu empat anak di Inggris yang mencoba suntikan penurun berat badan untuk mengurangi bobot pascapersalinan memperingatkan orang lain bahwa hal itu tidak sepadan dengan risikonya. Dia memgalami pingsan dan muntah darah.

Wanita berusia 43 tahun itu, yang sudah menjalani diet penurunan berat badan, memiliki berat 77 kg ketika memutuskan untuk mencoba suntikan tersebut agar terlihat lebih ramping.

Sekarang, dia menyadari bahwa pertaruhan yang berbahaya itu dapat membuat anak-anaknya kehilangan seorang ibu, demikian laporan Manchester Evening News.

Gill Riley dari Cheshire, Inggris, bertekad untuk kembali ke berat badan sebelum hamil dan terus-menerus menjalani beberapa diet penurunan berat badan.

Namun ketika dia merasa rencana dietnya tidak lagi berhasil, dia memutuskan untuk mengambil suntikan penurun berat badan kelas GLP-1 yang dia peroleh dari seorang teman yang telah membelinya dari apotek daring.

Ilustrasi suntik kurus (dok. ist)

Hanya dalam waktu tiga bulan setelah memulai suntikan tersebut, Riley mengalami penurunan berat badan yang dramatis sebesar 9 kg. Pada akhir Desember tahun lalu, dia mulai merasa tidak enak badan, tetapi dia pikir itu hanya flu. Namun, semuanya berubah menjadi bencana mengerikan pada 26 Desember ketika Riley pingsan dan muntah darah.

Ia segera dilarikan ke ruang gawat darurat, menghadapi situasi yang mengancam jiwa. Dokter mendapati tubuhnya menyerupai seseorang yang menderita anoreksia, dan hasil tes darah menunjukkan bahwa kadar kalium dan natriumnya sangat rendah.

Riley didiagnosis menderita pneumonia dan diberi antibiotik, yang ia yakini sebagai akibat dari kekebalan tubuhnya yang melemah akibat suntikan penurun berat badan.

Selama dirawat di rumah sakit, ia dirawat dengan infus dan suplemen untuk membantu memulihkan kesehatannya sebelum dipulangkan.

Meskipun Riley kini telah pulih dari keadaan darurat, ia memerlukan tes lebih lanjut untuk mengevaluasi apakah ia mengalami kerusakan ginjal permanen.

Setelah cobaan mengerikan yang dialaminya, Riley kini mendesak wanita lain untuk mempertimbangkan risiko kesehatan secara serius sebelum menggunakan suntikan penurun berat badan.

“Hanya karena saya ingin kurus, saya bisa saja meninggal dan meninggalkan anak-anak saya tanpa ibu karena saya merasa harus berpenampilan dengan cara tertentu, tetapi saya tidak melakukannya,” ujarnya. (BS)