Berandasehat.id – Tubuh bergantung pada makanan untuk mendapatkan energi, jadi wajar saja jika kita merasa lapar setelah tidak makan selama beberapa jam. Namun, bila perut terus-menerus berbunyi, bahkan setelah makan, mungkin ada sesuatu yang salah dengan kesehatanmu.

Istilah medis untuk rasa lapar yang ekstrem adalah polifagia. Berikut ini sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan rasa lapar dirangkum dari laman WebMD:

1. Diabetes

Tubuh mengubah gula dalam makanan menjadi bahan bakar yang disebut glukosa. Namun, saat mengidap diabetes, glukosa tidak dapat mencapai sel-sel. Tubuh malah mengeluarkannya melalui urin dan ‘memberi tahu’ untuk makan lebih banyak.

Orang yang menderita diabetes tipe 1, khususnya, mungkin makan dalam jumlah banyak dan tetap saja berat badannya turun.

Selain peningkatan nafsu makan, gejala diabetes dapat meliputi rasa haus yang ekstrem, kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering, berat badan turun tanpa sebab, penglihatan kabur, luka dan memar yang butuh waktu lama untuk sembuh, kesemutan atau nyeri di tangan atau kaki dan kelelahan

2. Gula darah rendah

Hipoglikemia adalah kondisi yang terjadi saat glukosa dalam tubuh turun ke tingkat yang sangat rendah. Kondisi ini merupakan masalah umum bagi penderita diabetes, tetapi masalah kesehatan lain juga dapat menyebabkannya.

Aneka jenis makanan (dok. ist)

Gula darah rendah dapat terjadi pada hepatitis, gangguan ginjal, tumor neuroendokrin di pankreas (insulinoma), dan masalah dengan kelenjar adrenal atau hipofisis.

Dalam kasus yang parah, penderita hipoglikemia mungkin tidak bisa bicara dan kesulitan berjalan. Gejala lain mungkin mencakup kecemasan, merasa seperti jantung berdebar, kulit pucat, gemetar, berkeringat, dan kesemutan di sekitar mulut.

3. Kurang tidur

Tidak cukup istirahat dapat memengaruhi hormon dalam tubuh yang mengendalikan rasa lapar. Orang yang kurang tidur memiliki nafsu makan yang lebih besar dan merasa lebih sulit untuk merasa kenyang. Kita cenderung menginginkan makanan berlemak dan berkalori tinggi saat lelah.

Efek lain dari kurang tidur juga bisa berdampak pada kesulitan untuk tetap waspada, perubahan suasana hati, kecanggungan, kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari dan kenaikan berat badan.

4. Stres

Saat cemas atau tegang, tubuh melepaskan hormon yang disebut kortisol yang dapat meningkatkan rasa lapar.

Banyak orang yang sedang stres juga menginginkan makanan yang tinggi gula, lemak, atau keduanya. Ini mungkin upaya tubuh untuk ‘mematikan’ bagian otak yang menyebabkan khawatir. Gejala stres lainnya mencakup mudah tersinggung, kelelahan, sakit kepala, masalah tidur dan sakit perut.

5. Pola makan

Tidak semua makanan mengenyangkan dengan cara yang sama. Makanan yang paling baik untuk menahan rasa lapar adalah makanan tinggi protein — seperti daging tanpa lemak, ikan, atau produk susu — atau tinggi serat.

Sumber serat yang baik adalah buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Lemak sehat seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan, dan minyak bunga matahari dapat menurunkan kadar kolesterol. Makanan tersebut merupakan kunci untuk pola makan seimbang dan dapat membantu merasa kenyang setelah makan.

Kue kering, roti putih, banyak makanan kemasan, dan makanan cepat saji tidak mengandung nutrisi ini tetapi tinggi lemak dan karbohidrat yang tidak sehat. Jika makan banyak makanan tersebut, kita mudah merasa lapar lagi segera setelah makan – dan makan lebih banyak dari yang seharusnya.

Kita mungkin merasa lebih kenyang setelah makan jika meluangkan lebih banyak waktu untuk mengunyah dan menikmati makanan.

6. Obat-obatan

Beberapa obat dapat membuat kita ingin makan lebih banyak dari biasanya. Antihistamin, yang mengobati alergi, dikenal untuk ini, seperti juga antidepresan yang disebut SSRI, steroid, beberapa obat diabetes, dan obat antipsikotik.

Bila konsumsi obat-obatan itu membuat berat badan naik, bicaralah dengan dokter untuk mengetahui obat lain yang mungkin lebih cocok.

7. Masalah tiroid

Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher, menghasilkan hormon yang mengendalikan laju kerja setiap organ dalam tubuh. Bila tiroid bekerja terlalu keras, hal itu mungkin hipertiroidisme.

Selain kelenjar tiroid yang membesar, tanda-tanda lain dari masalah tiroid mencakup denyut nadi cepat, merasa gugup, lebih banyak keringat dari biasanya, kelemahan otot, haus bahkan setelah minum

8. Olahraga

Tubuh membakar kalori sebagai bahan bakar saat berolahraga. Hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme, proses tubuh menggunakan energi. Pada sejumlah orang, hal itu dapat memicu peningkatan rasa lapar. (BS)