Berandasehat.id – Dalam terobosan penting di bidang penggunaan kembali obat, para ilmuwan telah menemukan bahwa obat diabetes yang banyak digunakan dan telah dikonsumsi oleh jutaan orang di seluruh dunia dapat memberikan perlindungan yang tidak terduga terhadap suatu bentuk kanker darah.
Manfaat metformin yang mengejutkan dalam membantu mencegah leukemia myeloid akut (AML) di antara orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit tersebut telah diungkap oleh para peneliti di Universitas Cambridge.
Temuan itu dapat membuka jalur baru untuk pencegahan kanker dan menawarkan pilihan yang menyelamatkan jiwa bagi mereka yang paling rentan untuk mengembangkan kanker darah agresif ini.
“Kanker darah menimbulkan tantangan unik dibandingkan dengan kanker padat seperti payudara atau prostat, yang dapat diangkat melalui pembedahan jika diidentifikasi sejak dini. Terkait kanker darah, kita perlu mengidentifikasi orang-orang yang berisiko dan kemudian menggunakan perawatan medis untuk menghentikan perkembangan kanker di seluruh tubuh,” tutur Profesor Vassiliou, dari Cambridge Stem Cell Institute, yang memimpin penelitian.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, para peneliti menyelidiki mutasi genetik paling umum yang terkait dengan AML, yang memengaruhi gen yang disebut DNMT3A.
Perubahan pada gen ini diketahui memicu 10% hingga 15% kasus AML.
Dengan menargetkan perubahan genetik awal ini, tim menemukan bahwa metformin dapat menghambat proses penyakit dengan mengganggu cara sel prakanker menghasilkan energi, yang secara efektif menghentikan pertumbuhan dan perkembangannya menjadi leukemia.

Metformin juga membantu menghilangkan sebagian kerusakan yang disebabkan oleh gen rusak yang disebut DNMT3A, yang sering dikaitkan dengan penyakit ini.
Ketika para peneliti mengevaluasi data kesehatan dari lebih dari 412.000 peserta UK Biobank, mereka menemukan bahwa individu yang mengonsumsi metformin cenderung tidak menunjukkan perubahan pada gen DNMT3A.
Hubungan itu tetap ada bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil, seperti diabetes atau indeks massa tubuh (BMI).
Metformin memiliki catatan keamanan yang sudah lama, telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia dengan efek samping yang minimal.
Karena sudah terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik, obat ini dapat digunakan kembali dengan lebih cepat dan mudah untuk pencegahan leukemia, sehingga terhindar dari proses yang panjang dan mahal untuk mengembangkan obat baru dari awal.
“Dengan menggunakan kembali obat yang aman dan tersedia secara luas seperti metformin, ini berpotensi dapat memberikan perawatan baru kepada orang-orang dengan lebih cepat, tanpa perlu proses pengembangan obat yang panjang,” kata Dr. Rubina Ahmed, Direktur Riset di Blood Cancer UK, yang mendanai penelitian tersebut. (BS)