Berandasehat.id – Seiring melonjaknya kasus demensia/kepikunan di seluruh dunia, para ilmuwan berpacu dengan waktu untuk mengungkap strategi yang dapat memperlambat atau bahkan mencegah gangguan yang menghancurkan yang ditandai dengan hilangnya ingatan dan penurunan kognitif itu.
Kini, penelitian baru menunjukkan penyebab yang sangat familiar terkait demensia, dan kabar baiknya, tersedia solusi potensial.
Sebuah studi baru-baru ini mengungkap bahwa mengelola tekanan darah tinggi//hipertensi, suatu kondisi yang diam-diam memengaruhi jutaan orang, dapat menjadi kunci untuk secara signifikan mengurangi risiko terkena demensia di kemudian hari.
Dalam studi skala besar yang melibatkan hampir 34.000 orang dewasa berusia di atas 40 tahun dari desa-desa di seluruh Tiongkok, para peneliti mengungkap hubungan yang mencolok antara tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan demensia.
Peserta dengan hipertensi yang tidak terkelola ditemukan memiliki risiko seumur hidup hingga 42% lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut daripada mereka yang tidak memiliki kondisi kesehatan tersebut.
Untuk mengeksplorasi apakah intervensi itu dapat membuat perbedaan, studi tersebut membagi peserta menjadi dua kelompok. Satu kelompok melibatkan lebih dari 17.000 pasien menerima pengobatan antihipertensi bersamaan dengan dukungan yang dipersonalisasi, termasuk pelatihan tentang pemantauan tekanan darah di rumah, kebiasaan gaya hidup sehat seperti mengurangi asupan natrium dan alkohol, dan tetap konsisten dengan pengobatan.

Kelompok lainnya mengikuti protokol perawatan standar, menerima pelatihan dasar dan pemeriksaan klinis.
Setelah tindak lanjut selama empat tahun, mereka yang berada dalam kelompok intervensi tidak hanya melihat kontrol tekanan darah yang lebih baik tetapi juga mengalami risiko penurunan kognitif yang jauh lebih rendah.
Risiko mereka terkena demensia turun hingga 15%, dan kemungkinan gangguan kognitif berkurang hingga 16%.
Para ahli menyambut baik temuan studi tersebut sebagai langkah yang menjanjikan untuk mengurangi beban demensia global sekaligus menekankan perlunya penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi penerapannya yang lebih luas.
Dr. Richard Oakley, Associate Director of Research and Innovation di Alzheimer’s Society, menggambarkan studi tersebut sebagai langkah maju.
“Penelitian suatu hari nanti akan mengalahkan demensia. Studi ini mengambil langkah maju dan kami sangat ingin melihat penelitian lebih lanjut memberikan informasi lebih lanjut tentang dampak pengendalian tekanan darah dalam jangka panjang dan pada populasi lain,” kata Dr Oakley dalam rilis berita.
Senada dengan itu, Profesor James Leiper, Direktur Penelitian di British Heart Foundation mengatakan penting untuk melihat apakah penurunan risiko ini berlanjut lebih lama dari periode tindak lanjut empat tahun dalam penelitian ini dan apakah efek serupa terlihat pada populasi lain yang menerima perawatan yang sama.
Jika demikian, penggunaan pengobatan tekanan darah tinggi yang lebih luas pada orang dengan kondisi tersebut dapat direkomendasikan untuk melawan dampak demensia yang semakin meningkat.
Hasil studi telah dipublikasikan di jurnal Nature Medicine. (BS)