Berandasehat.id – Pandangan yang keliru dan informasi yang tidak tepat tentang vaksinasi, masih kental di tengah masyarakat. Padahal vaksinasi menjadi salah satu perlindungan terhadap penyakit menular.
Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati setiap akhir April menjadi momentum global untuk mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi.
Tema Immunization for All is Humanly Possible yang diusung tahun ini menekankan pada optimisme terwujudnya vaksinasi yang luas dan merata untuk seluruh kalangan.
Selaras dengan tema global, Indonesia turut menyemarakkan Pekan Imunisasi Dunia 2025, dengan mengusung tema ‘Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas’.

Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, Murti Utami, menyampaikan, pemerintah terus memastikan anak-anak diimunisasi lengkap dengan capaian tinggi dan merata. “Selain itu kita juga harus mencapai target global dalam penurunan angka zero dose, eradikasi polio, dan eliminasi penyakit berbahaya lainnya seperti campak-rubela, tetanus, dan juga kanker leher rahim (serviks),” ujarnya saat membuka acara Indonesian Vaccine Convention (IVAXCON) 2025 yang dihelat di Jakarta, baru-baru ini.
Murti menekankan, peringatan Pekan Imunisasi Dunia tahun ini menjadi momentum yang tepat dan strategis dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan lintas program untuk memastikan capaian imunisasi tinggi dan merata demi generasi bangsa yang sehat dan kuat.
Kesempatan samq, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou mengatakan IVAXCON merupakan bentuk dukungan MSD terhadap percepatan dan perluasan cakupan program vaksinasi nasional melalui penyelenggaraan perdana forum dialog kesehatan.
“Melalui acara seperti IVAXCON, kami berharap kegiatan ini bukan hanya sebagai forum, melainkan ruang bersama untuk membangun kesadaran, memperluas perspektif, dan mendorong transformasi kesehatan di Indonesia,” kata George Stylianou.
Nona, chatbot berbasis AI
Melengkapi rangkaian IVAXCON, MSD memperkenalkan Nona, chatbot berbasis AI (kecerdasan buatan) yang dikembangkan sebagai bagian dari kampanye edukasi NgobrolinHPV.
Nona dirancang untuk menjadi pendamping virtual yang menyediakan informasi akurat dan mudah dipahami seputar HPV dan vaksinasi, serta menjawab pertanyaan umum dengan pendekatan yang ramah, interaktif, dan berbasis sains.
Dapat diakses dalam waktu dekat melalui website NgobrolinHPV.com, Nona diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya perempuan muda, memahami risiko HPV dan pentingnya pencegahan, secara cepat dan tepercaya.

Meskipun formatif, Nona tidak menggantikan peran tenaga medis, dan tetap mendorong pengguna untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.
Melalui pendekatan komunikasi yang lebih adaptif dengan memanfaatkan teknologi AI, chatbot Nona kami gagas sebagai inovasi digital yang menjembatani kesenjangan informasi di masyarakat.
“Ini adalah bagian dari komitmen MSD untuk memastikan setiap individu memiliki akses yang setara terhadap edukasi kesehatan yang kredibel, terutama terkait HPV dan upaya pencegahannya,” tandas George. (BS)