Berandasehat.id – Peradangan pada saluran reproduksi wanita dapat mempersulit pembuahan sehingga keinginan memiliki anak bagi pasutri kerap terkendala. Namun ada kabar baik, dengan ‘pengisian kembali’ hormon utama dapat mengendalikan peradangan, menurut para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Missouri dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Progesteron, yang dijuluki hormon kehamilan, sangat penting untuk pertumbuhan embrio, tahap pertama perkembangan janin. Dengan menggunakan model tikus, para peneliti menemukan bahwa jika tubuh tidak memiliki cukup protein untuk merespons progesteron, maka akan terjadi peningkatan peradangan. Masih belum jelas apakah kadar protein yang rendah ini menyebabkan terjadinya peradangan.

“Yang kami tahu adalah bahwa peradangan buruk bagi perkembangan embrio,” kata penulis studi Joy Winuthayanon.

“Embrio sangat sensitif terhadap stresor apa pun di lingkungan mereka. Ketika kami mengobati peradangan, lebih banyak embrio yang bertahan hidup cukup lama untuk menanamkan diri di rahim,” dia menambahkan.

Temuan ini dapat membantu meningkatkan peluang wanita untuk hamil. Lebih dari 60% keguguran terjadi dalam 4–6 minggu pertama, yang sering kali terjadi sebelum sebagian besar pasien menyadari bahwa mereka hamil.

Memahami tahap awal perkembangan embrio dapat membantu menyelamatkan lebih banyak kehamilan, terutama bagi wanita dengan kondisi tertentu seperti penyakit radang panggul.

“Wanita dengan progesteron rendah atau radang pada sistem reproduksi biasanya mengalami kesulitan lebih besar untuk hamil dan menjadi hamil,” kata salah satu penulis, Dr. Mark Hunter. “Penelitian ini menyajikan penjelasan potensial dan membuka pintu bagi kemungkinan pengobatan.”

Winuthayanon mengatakan penelitian di masa mendatang akan difokuskan pada pengembangan pengobatan antiinflamasi yang efektif, mudah, dan noninvasif, yang dapat mencakup pengobatan baru atau suntikan.

“Saat ini, kami berencana untuk menyelidiki bagaimana menargetkan jalur peradangan tertentu di saluran reproduksi wanita dapat meningkatkan perkembangan embrio dan keberhasilan implantasi,” kata Winuthayanon.

Wipawee ‘Joy’ Winuthayanon, BSN, Ph.D. adalah seorang profesor madya Obstetri, Ginekologi, dan Kesehatan Wanita di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Missouri dan Peneliti NextGen Precision Health. Sedangkan Mark Hunter, MD, adalah ahli onkologi ginekologi di Universitas Negeri Missouri, seorang profesor madya di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Missouri dan Direktur Divisi Onkologi Ginekologi. (BS)