Berandasehat.id – Banyak pasien berusia muda yang terkejut ketika dokter memberi tahu  mereka memiliki kolesterol tinggi. Apalagi kalau anak muda ini memiliki postur kurus, dan sama sekali tidak mirip dengan orang-orang dengan kolesterol tinggi di TV.

Ada anggapan umum bahwa orang-orang dengan berat badan berlebih/gemuk cenderung memiliki kolesterol tinggi. Sejatinya, kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh banyak hal, tetapi faktor genetik memegang peranan penting. Jadi, orang kurus pun dapat memiliki kolesterol tinggi.

Namun, jika seseorang kelebihan berat badan dan memiliki kebiasaan makan yang buruk, kadar kolesterolnya bisa lebih tinggi lagi.

Mari kita lihat secara holistik apa itu kolesterol, dan beberapa kesalahpahaman lainnya tentangnya dirangkum dari beragam sumber tepercaya

Tentang kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi, juga dikenal sebagai hiperkolesterolemia, terjadi ketika seorang individu memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darahnya.

Kolesterol adalah zat seperti lemak yang ditemukan dalam beberapa makanan dan juga diproduksi oleh hati. Meskipun kita membutuhkan kolesterol untuk hal-hal seperti membuat hormon, vitamin D, dan membangun membran sel, terlalu banyak kolesterol dapat berbahaya.

Model berpostur kurus (dok. Freepik)

Ada dua jenis utama kolesterol:

Low-Density Lipoprotein (LDL)

Sering disebut kolesterol jahat, kolesterol ini dapat menumpuk di arteri dan membentuk plak.

High-Density Lipoprotein (HDL)

Dikenal sebagai kolesterol baik, kolesterol ini membantu membuang LDL dari aliran darah. Kadar LDL terlalu tinggi dapat menyempitkan arteri dengan membentuk plak, yang dapat membatasi aliran darah.

Jika plak pecah, plak ini dapat menyebabkan pembekuan darah, yang menyebabkan masalah jantung serius seperti serangan jantung atau stroke.

Kolesterol tinggi sering kali tidak disadari hingga tes darah mengungkapkannya. Memang seperti itu. Namun, jangan biarkan hal itu membodohi kita. Pasalnya kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Jika kolesterol tinggi menyebabkan aterosklerosis (ketika arteri menyempit atau tersumbat), sejumlah orang mungkin mulai menyadari gejalanya saat aliran darah ke organ-organ penting seperti jantung atau otak berkurang.

Beberapa tanda dan gejala yang mungkin timbul akibat kolesterol tinggi dan aterosklerosis meliputi nyeri dada, sesak napas, serangan jantung dan stroke.

Membongkar mitos kolesterol

Merupakan mitos umum bahwa hanya orang yang kelebihan berat badan yang perlu khawatir tentang kolesterol tinggi. Namun, itu jauh dari kebenaran.

Orang kurus atau kurus juga dapat memiliki kolesterol tinggi jika mereka mengonsumsi makanan yang tidak sehat, tidak berolahraga, atau memiliki riwayat keluarga yang mengalaminya.

Mari kita hilangkan beberapa kesalahpahaman umum yang akan menjernihkan masalah seputar mengapa orang kurus juga berisiko mengalami kolesterol tinggi dalam uraian berikut:

“Hanya orang yang kelebihan berat badan yang memiliki kolesterol tinggi”

Orang kurus juga dapat memiliki kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tidak ditentukan oleh berat badan saja. Meskipun langsing, pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, atau riwayat keluarga dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

“Anak-anak tidak perlu khawatir tentang kolesterol”

Masalah kolesterol dapat dimulai sejak muda, terutama jika ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi. Kondisi ini, yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial, dapat membuat anak-anak berisiko terkena penyakit jantung. Penting untuk mengidentifikasi dan mengobatinya sejak dini, dengan perubahan gaya hidup dan mungkin pengobatan.

“Pemeriksaan kolesterol dapat ditunda hingga usia paruh baya”

Disarankan agar semua orang dewasa berusia 20 tahun ke atas memeriksakan kolesterol mereka setiap empat hingga enam tahun. Pemeriksaan dini membantu menilai dan mengelola risiko penyakit kardiovaskular.

“Kolesterol hanya masalah pria”

Baik pria maupun wanita perlu memantau kolesterolnya. Meskipun wanita mungkin memiliki perlindungan selama tahun-tahun pramenopause karena kadar estrogen yang lebih tinggi, kolesterol masih dapat meningkat setelah menopause. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mendiskusikan risiko dengan penyedia layanan kesehatan mereka.

“Pola makan dan olahraga saja dapat mengontrol kadar kolesterol”

Meskipun pola makan dan olahraga penting, faktor lain seperti usia, berat badan, dan genetika juga berperan dalam kadar kolesterol. Gaya hidup yang menyehatkan jantung sangat penting bagi setiap orang, terlepas dari faktor-faktor ini.

“Obat-obatan menghilangkan kebutuhan untuk perubahan gaya hidup”

Obat penurun kolesterol memang efektif, tetapi obat ini bekerja paling baik jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. Obat-obatan harus menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

“Jika label makanan tak menunjukkan kolesterol, produk itu sehat untuk jantung”

Makanan tanpa kolesterol tetap bisa tidak sehat jika mengandung banyak lemak jenuh atau lemak trans. Penting untuk membaca label dengan saksama dan memilih makanan yang rendah lemak tidak sehat ini.

“Beralih dari mentega ke margarin akan mengatasi masalah kolesterol”

Meskipun margarin mungkin memiliki kolesterol lebih sedikit daripada mentega, banyak jenis margarin yang masih mengandung lemak tidak sehat. Pilihan yang paling sehat adalah margarin cair atau margarin lunak yang dibuat dengan minyak sayur. (BS)