Berandasehat.id – Bahaya sinar ultraviolet (UV) bagi kulit tidak boleh diabaikan. Hal yang tampak sepele ini bisa saja menyebabkan iritasi, kulit terbakar, hingga terjadinya kanker.
Sinar UV merupakan radiasi dari matahari yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Ultraviolet A (UVA), UVB, dan UVC. Di antara ketiganya, hanya sinar UVA dan UVB yang mencapai permukaan bumi.
Sinar UV memang bermanfaat untuk membentuk vitamin D di dalam tubuh. Namun, paparan yang berlebihan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Menurut dr. Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E, spesialis dermatologi venereologi estetika
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, paparan sinar UV umumnya paling kuat terjadi antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
“Khusus di Indonesia, intensitas sinar UV tergolong tinggi hampir sepanjang tahun, sehingga risiko tubuh terpapar secara berlebih juga cukup besar. Inilah alasan mengapa penting untuk memahami bahaya sinar UV bagi kulit dan bagaimana cara melindungi diri dari dampaknya,” ujar dr. Irwan.

Dia menyampaikan, paparan sinar UV dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan. Bahaya sinar UV bagi kulit jika terpapar secara berlebihan bida memicu sunburn (kulit terbakar).
“Paparan sinar UV, khususnya UVB secara berlebih akan merusak sel kulit. Kerusakan sel kulit ini kemudian mengaktifkan sistem pertahanan tubuh dengan meningkatkan aliran darah ke lokasi yang terdampak,” terang dr. Irwan. “Reaksi sistem pertahanan tubuh ini akan menyebabkan kulit terlihat lebih merah, yang dikenal dengan ruam kulit karena terbakar sinar matahari.”
Selain ruam kulit, paparan sinar UV secara berlebih dapat menyebabkan keluhan berupa gatal, nyeri, atau kulit terasa panas saat disentuh. “Pada kasus yang parah, sunburn bahkan dapat membuat kulit menjadi melepuh atau mengelupas,” bebernya.
Bahaya lain dari paparan sinar UV berlebih adalah hiperpigmentasi, kulit menjadi lebih gelap dari warna sekitarnya (hiperpigmentasi) dapat dipicu oleh paparan sinar UV. “Ini karena sinar UV merangsang produksi melanin secara berlebihan, terutama jika kulit sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan,” ujarnya.
Efek lain dari paparan sinar UV yamg meresahkan adalah penuaan dini. “Sinar ini merusak kolagen dan elastin, yaitu dua protein penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Akibatnya, muncul tanda penuaan dini, seperti garis maupun kerutan halus, keriput, serta kulit tampak kusam dan kendur meski usia masih relatif muda,” urai dr. Irwan.
Dampak berikutnya dari paparan sinar UV adalah penurunan imunitas kulit. Paparan sinar UV berlebih yang merusak sel kulit, juga membuat lapisan pelindung terluar tubuh ini terganggu. Akibatnya, fungsi pelindung alami kulit terhadap zat asing atau mikroorganisme juga dapat menurun, membuat kulit mudah teriritasi atau mengalami reaksi alergi.
“Dalam jangka panjang, kerusakan kulit ini dapat menyebabkan gangguan pada penyembuhan luka kulit,” imbuh dr. Irwan.
Selain itu, paparan sinar UV secara terus-menerus dan tanpa perlindungan dapat merusak DNA sel-sel kulit. Jika kerusakan ini terus terjadi, maka berisiko memicu pertumbuhan sel abnormal yang berujung pada kanker kulit. “Jenis kanker kulit yang berisiko muncul akibat sinar UV antara lain karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma,” dr. Irwan menjelaskan.
Bukan hanya sinar UV dari matahari, lampu UV, terutama yang digunakan dalam proses perawatan kuku atau tanning, dapat berbahaya jika digunakan terlalu sering atau tanpa perlindungan UV. “Paparan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini, dan meningkatkan risiko kanker kulit,” imbuhnya.
Tips lindungi kulit dari paparan sinar UV berlebih
Paparan sinar matahari dan radiasi sinar ultraviolet memang tak bisa dihindari sepenuhnya, apalagi di negara tropis seperti Indonesia. Untuk itu dr. Irwan berbagi cara untuk mengurangi bahaya sinar UV bagi kulit dan kesehatan secara umum.
1. Gunakan tabir surya
Pilih tabir surya dengan kandungan SPF 30 setiap hari. Aplikasikan ulang tabir surya setiap 2 jam sekali, atau setelah berkeringat maupun berenang.
2. Gunakan pakaian lengan panjang
Lengkapi dengan topi lebar, dan kacamata hitam saat keluar rumah di siang hari.
3. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat intensitas radiasi sinar UV tinggi, atau di antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
4. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak untuk memperkuat sawar kulit.

RS Pondok Indah – Bintaro Jaya (dok. RSPI)
Jika mengalami warna kulit yang tidak merata, kulit terasa perih, maupun mengalami perubahan yang mencurigakan setelah terpapar sinar UV secara berlebih, segera periksakan kondisi itu ke dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Last but not least dr. Irwan mengingatkan, di rumah perlu memakai tabir surya. Pasalnya, Beraktivitas di dalam ruangan, terutama dekat dengan jendela, tetap memungkinkan masuknya sinar UV.
Selain itu, aktivitas menggunakan gadget juga memancarkan sinar biru yang juga sama berbahayanya dengan sinar UV.
“Karena itu, tetap gunakan tabir surya saat berada di dalam rumah maupun beraktivitas di dalam ruangan,” tandas dr. Irwan. (BS)