Berandasehat.id – Para peneliti dari University of Southern Denmark dan Rumah Sakit Universitas Odense telah mempelajari hal penting terkait osteoporosis. Mereka menemukan bahwa banyak sel dalam jaringan yang sakit membawa perubahan genetik yang sama dan tampaknya berasal dari satu sel leluhur yang telah membelah berulang kali, pola yang biasanya dikaitkan dengan biologi tumor.
Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan penumpukan lipid, sel peradangan, dan jaringan ikat di dalam dinding pembuluh darah. Penumpukan ini menyebabkan pembuluh menjadi kaku dan menyempit, sehingga membatasi aliran darah.
Aterosklerosis dimulai ketika partikel kolesterol tertahan di dinding pembuluh darah. Sistem imun menganggap ini sebagai cedera, yang memicu respons peradangan kronis. Seiring waktu, hal ini menyebabkan terbentuknya massa jaringan dan sel yang disebut plak, yang dapat tumbuh dan secara progresif mengurangi aliran darah melalui pembuluh darah.
Plak juga dapat pecah, menyebabkan pembentukan trombus yang cepat, yang dapat mengakibatkan kejadian serius seperti serangan jantung atau stroke.
Aterosklerosis dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor genetik. Merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik semuanya meningkatkan risiko. Meskipun gejala biasanya muncul di kemudian hari, proses penyakit sering kali dimulai selama masa remaja.
Aterosklerosis merupakan penyebab utama serangan jantung dan stroke, dan tetap menjadi salah satu penyebab kematian paling umum.

Studi terkini menemukan, pada beberapa pasien, sebagian besar sel berasal dari satu sel bermutasi yang telah mengalami banyak putaran pembelahan sel.
“Sungguh mengejutkan betapa banyak sel dalam jaringan berbagi perubahan genetik yang sama persis. Dalam beberapa sampel, lebih dari 10% sel itu berarti ratusan ribu sel, membawa perubahan yang sama. Sulit untuk menafsirkan ini sebagai sesuatu selain semua sel ini berasal dari sel leluhur bersama yang, pada suatu titik selama perkembangan penyakit, memperoleh mutasi,” kata Lasse Bach Steffensen, Associate Professor di Departemen Kedokteran Molekuler di Universitas Denmark Selatan.
Pada tumor, penyakit ini sering kali dimulai ketika satu sel mengalami perubahan genetik yang menyebabkannya membelah lebih banyak dari yang seharusnya.
Ketika sel anak mewarisi perubahan yang sama dan terus membelah, massa sel yang semakin besar terbentuk, itulah yang kita sebut tumor.
Penemuan ini menawarkan perspektif baru tentang aterosklerosis, penyakit yang terutama terkait dengan kolesterol, peradangan, dan faktor gaya hidup.
Meskipun para peneliti belum dapat menentukan apakah perubahan genetik secara langsung memengaruhi penyakit, mutasi tersebut tampaknya tidak terjadi secara acak. Banyak gen yang terpengaruh berpotensi memengaruhi perilaku sel dan perjalanan penyakit.
Aterosklerosis merupakan salah satu penyebab kematian utama di Denmark dan di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan pembentukan trombus (gumpalan) di jantung dan otak dan saat ini diobati terutama dengan obat penurun kolesterol dan tekanan darah. Masih belum ada pengobatan yang secara langsung menargetkan dinding pembuluh darah yang sakit.
Hasil studi baru menunjukkan bahwa sel-sel dalam jaringan yang terpengaruh menjalani banyak putaran pembelahan sel (mungkin karena mutasi pada materi genetiknya), mirip dengan apa yang diamati dalam perkembangan tumor.
“Kami tidak mengatakan bahwa aterosklerosis adalah ‘tumor pembuluh darah.’ Namun, data kami menunjukkan kemungkinan interaksi antara perubahan genetik dan pembelahan sel yang luas, sesuatu yang biasanya kami kaitkan dengan biologi tumor,” kata Bach Steffensen dikutip MedicalXpress.
Ini memberi kita pemahaman biologis baru, dan mungkin ide-ide baru untuk pengobatan.
Penelitian ini didasarkan pada sampel jaringan dari pasien yang menjalani operasi vaskular di Rumah Sakit Universitas Odense dan Rumah Sakit Kolding. Sampel dianalisis menggunakan pengurutan DNA dan dibandingkan dengan DNA darah pasien untuk mengidentifikasi perubahan yang unik pada dinding pembuluh darah.
Sampel jaringan tersebut berasal dari bank biologis penelitian yang telah ada di OUH sejak tahun 2009. Proyek ini merupakan hasil kerja sama selama bertahun-tahun antara dokter bedah, perawat ruang operasi, ahli biokimia, dan yang terpenting, pasien yang secara sukarela menyumbangkan jaringan untuk penelitian. (BS)