Berandasehat.id – Sejumlah orang memilih tidur dengan jendela terbuka, membayangkan angin sepoi-sepoi yang dimaksudkan untuk membantu tertidur lebih lelap. Tetapi bagaimana jika udara segar itu malah kontraproduktif, karena disertai risiko tersembunyi?

Studi menemukan bahwa membuka jendela kamar tidur di malam hari mungkin lebih banyak ruginya daripada manfaatnya, terutama di lingkungan yang bising.

Penelitian ilmiah telah mengungkap hubungan yang mengejutkan antara kebisingan malam hari, stres, dan kesehatan jangka panjang. Mari kita bahas mengapa lebih baik kita menutup jendela saat tidur dan kapan waktu terbaik untuk membiarkan udara segar masuk.

Sebuah penelitian dari Universitas Johannes Gutenberg di Mainz menunjukkan hubungan yang jelas antara kebisingan malam hari dan pelepasan hormon stres seperti kortisol. Bahkan suara yang tidak sepenuhnya membangunkan kita dapat memicu tubuh untuk merespons dengan peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Seiring waktu, stres yang ‘tidak terdengar’ ini dapat menyebabkan kolesterol tinggi, hipertensi, dan ketegangan pada sistem kardiovaskular.

Penduduk kota khususnya tahu bagaimana suara seperti percakapan di kejauhan, mobil yang lewat, atau sepeda motor bergema di malam hari. Bahkan jika jendela tertutup, sebagian dari kebisingan ini masih terdengar sampai ke dalam rumah.

Membuka jendela hanya akan memperparah masalah, memungkinkan kebisingan masuk lebih langsung dan mengganggu tidur. Imbasnya, saat bangun di pagi tubuh merasa kehilangan energi dan gelisah. Itu adalah respons stres tubuh yang bekerja secara diam-diam.

Mengapa tubuh kita bereaksi begitu kuat terhadap kebisingan saat kita tidur? Jawabannya terletak jauh di dalam evolusi kita. Nenek moyang kita bergantung pada pendengaran yang tajam di malam hari untuk mendeteksi predator atau orang asing yang bersembunyi di dekatnya. Mekanisme bertahan hidup ini berarti otak kita tetap waspada sebagian terhadap suara bahkan selama tidur nyenyak.

Kehidupan modern belum menghapus naluri ini. Sebuah artikel penelitian yang diterbitkan dalam Noise & Health menyoroti bagaimana kebisingan lingkungan selama tidur meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Hal ini terutama berlaku di kota-kota, di mana tingkat kebisingan jarang turun di bawah ambang batas yang mengganggu.

Bahkan gangguan kecil seperti bantingan pintu mobil yang tiba-tiba atau sekelompok orang yang tertawa di luar dapat memecah siklus tidur, membuat istirahat tidak optimal. Kita mungkin tidak terbangun sepenuhnya, tetapi sistem stres tubuh tetap aktif.

Jika udara segar penting bagi Anda, waktu adalah kuncinya. Cobalah mengangin-anginkan kamar di pagi hari atau tepat sebelum tidur, lalu tutup jendela sepanjang malam. Pilihan lainnya adalah menggunakan pembersih udara atau kipas angin yang tenang untuk menjaga udara kamar tetap nyaman tanpa mengundang kebisingan dari luar. Beralih ke rutinitas ini membuat perbedaan besar dalam kualitas tidur.

Untuk melindungi kesehatan dan menikmati istirahat yang lebih baik, pertimbangkan apakah angin malam sepadan dengan stres tersembunyi yang mungkin ditimbulkannya. (BS)