Berandasehat.id – Penyakit hati berlemak merupakan kondisi yang bisa memicu bahaya jangka panjang jika dibiarkan begitu saja. Para ahli menyarankan untuk memasukkan makanan tertentu seperti kunyit, jeruk nipis, cuka sari apel, teh hijau, dan pepaya ke dalam menu harian untuk mendukung kesehatan hati.

Menurut Dr. Nguyen Anh Tuan, Kepala Departemen Bedah Gastrointestinal di Rumah Sakit Militer Pusat 108, hati dianggap berlemak ketika lemak menyumbang lebih dari 5–10% dari berat totalnya. Penumpukan lemak ini membuat hati lebih rentan terhadap kerusakan dan dapat menyebabkan peradangan, fibrosis, atau bahkan gagal hati.

Dr. Tuan menekankan bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kondisi tersebut secara signifikan.

Berikut adalah enam makanan yang diketahui dapat mendukung pemulihan hati menurut Dr. Nguyen Anh Tuan dikutip dari laman VnExpress:

1. Kunyit

Kunyit membantu mencegah penumpukan lemak di hati dengan meningkatkan metabolisme lemak dan mengurangi kadar lemak yang terakumulasi.

2. Jeruk nipis

Jeruk nipis kaya vitamin C, antioksidan alami yang meningkatkan produksi glutathione di hati, senyawa utama untuk detoksifikasi. Jeruk nipis juga mengandung naringenin, yang telah terbukti mengurangi peradangan hati akibat perlemakan hati.

3. Cuka sari apel

Dianggap luas sebagai pengobatan alami untuk perlemakan hati, cuka sari apel dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengurangi penyimpanan lemak di hati.

4. Teh hijau

Teh hijau, kaya antioksidan dan nutrisi penting, mendukung pembakaran lemak dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit perlemakan hati, terutama penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD).

5. Bunga dandelion

Bunga dandelion secara tradisional digunakan sebagai tonik hati. Bunga ini mendukung pemecahan lemak dan membantu mengaktifkan fungsi hati, sehingga sangat efektif bagi individu dengan NAFLD yang terkait dengan obesitas.

6. Pepaya

Pepaya dan bijinya diyakini membantu penyembuhan kerusakan hati, termasuk fibrosis. Buah ini membantu membakar lemak di hati dan dianggap bermanfaat untuk mengelola penyakit hati berlemak.

Dr. Tuan menyarankan pasien untuk memantau berat badan dan membatasi asupan lemak guna mengurangi kadar lemak hati. Bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, penurunan berat badan secara bertahap adalah kunci untuk meningkatkan fungsi hati dan kesehatan secara keseluruhan. (BS)