Berandasehat.id – Kesehatan kardiovaskular yang buruk sebelum kehamilan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional (diabetes kehamilan) dan kalsium arteri koroner (CAC) di usia paruh baya, menurut studi Northwestern Medicine.

Studi yang dipublikasikan di JAMA Cardiology menunjukkan bahwa diabetes gestasional adalah penanda kesehatan kardiovaskular sebelum kehamilan, yang menggarisbawahi pentingnya penyedia layanan kesehatan dalam membantu pasien meningkatkan kesehatan kardiovaskular mereka sebelum kehamilan.

“Kita perlu mengoptimalkan kesehatan kardiovaskular di awal kehidupan,” kata Natalie Cameron, MD, instruktur di Divisi Penyakit Dalam Umum Departemen Kedokteran dan penulis utama studi tersebut.

Dalam studi saat ini, para peneliti menganalisis data pasien yang awalnya dikumpulkan dari tahun 1985 hingga 2010 selama studi Perkembangan Risiko Arteri Koroner pada Orang Dewasa Muda (CARDIA).

Lebih dari 1.000 peserta berpartisipasi dalam kelompok tersebut, usia rata-rata adalah 28,6 tahun dan 47,6% peserta berkulit hitam dan 52,4% berkulit putih. Semua peserta memiliki setidaknya satu kelahiran tunggal, punya data kesehatan kardiovaskular prakehamilan dan tes kalsium arteri koroner (CAC) yang tersedia, tidak memiliki diabetes prakehamilan, dan menyelesaikan setidaknya satu pemindaian CT untuk CAC.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa peserta dengan kesehatan kardiovaskular prakehamilan yang buruk dibandingkan dengan mereka yang memiliki kesehatan kardiovaskular prakehamilan yang lebih baik, lebih mungkin mengalami kehamilan yang rumit karena diabetes gestasional dan lebih mungkin mengembangkan CAC.

“Pasien dengan diabetes gestasional dan hasil kehamilan yang merugikan lainnya harus menindaklanjuti dengan dokter sehingga kita dapat mengoptimalkan kesehatan jantung setelah kehamilan,” kata Cameron.

Dalam hal ini, dokter perlu mengambil riwayat kehamilan, bertanya tentang perilaku gaya hidup seperti diet dan aktivitas fisik, dan menyaring faktor risiko penyakit kardiovaskular. “Kemudian kita dapat bekerja dengan pasien untuk membantu mereka mengoptimalkan kesehatan jantung mereka sepanjang perjalanan hidup mereka,” terang Cameron.

Tim Cameron tertarik mempelajari bagaimana sistem perawatan kesehatan dapat mengoptimalkan transisi perawatan dengan lebih baik dan mempromosikan perilaku gaya hidup sehat, seperti aktivitas fisik, setelah kehamilan.

Dalam sistem perawatan kesehatan, tim Cameron sedang merombak jalur rujukan perawatan primer pascapersalinan bagi wanita dengan hasil kehamilan yang buruk untuk membantu pasien berpindah dari dokter kandungan ke penyedia layanan perawatan primer dengan lancar.

“Dari sudut pandang penelitian, kami sedang mengembangkan intervensi yang mengintegrasikan data FitBit dengan catatan kesehatan elektronik untuk mempromosikan aktivitas fisik di antara wanita pascapersalinan,” tandas Cameron. (BS)