Berandasehat.id – Diet tinggi protein telah menjadi pilihan utama bagi banyak penggemar kebugaran, dengan tujuan penurunan berat badan hingga pembentukan otot. Namun seorang dokter jantung mengingatkan potensi bahaya makanan kaya protein terhadap organ vital.
Meskipun protein penting, mengonsumsinya secara berlebihan mungkin membawa risiko tersembunyi, menurut ahli jantung Dr. Dmitry Yaranov, dalam unggahan Instagram.
Dia menyampaikan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan risiko serangan jantung dini dan masalah jantung jangka panjang. “Dia tampak seperti patung. Tetapi saya telah melihat apa yang ada di dalam pembuluh darah, dan itu tidak indah,” kata Dr. Dmitry dikutip Hindustan Times.
Apa yang dilakukan diet tinggi protein ekstrem terhadap jantung Menurut Dr. Dmitry, bertahun-tahun mengonsumsi protein berlebihan, terutama dari sumber hewani, dapat menyebabkan penumpukan kolesterol jahat (LDL) yang sangat tinggi, disfungsi endotel, peradangan kronis, hingga aterosklerosis prematur.
“Ya, tubuh dari luar tampak seperti mesin. Tetapi bagian dalam menceritakan kisah yang berbeda,” ia mengingatkan.

Dr. Dmitry telah merawat pasien berusia 35 tahun yang tampak bugar yang mengalami serangan jantung mendadak tanpa gejala atau tanda peringatan sebelumnya. “Tidak ada gejala. Tidak ada peringatan. Hanya bom waktu yang terus berdetak,” katanya.
Ia mengingatkan orang-orang bahwa kebugaran yang terlihat tidak sama dengan kesehatan internal. Dalam hal ini, menjadi atletis tidak menjamin kesehatan jantung. “Memiliki lemak tubuh yang rendah tidak berarti Anda berisiko rendah (serangan jantung),” ujarnya seraya menambahkan perut six-pack tidak akan melindungi seseorang dari penyumbatan arteri atau serangan jantung.
Untuk kesehatan jantung jangka panjang, Dr. Dmitry menyarankan untuk berfokus pada keseimbangan, makanan nabati, dan pemeriksaan darah yang bermakna daripada tren diet ekstrem. (BS)