Berandasehat.id – Rutin berolahraga minimal 3 kali seminggu, berjalan teratur, dan konsumsi makanan sehat tapi hasilnya tidak memuaskan. Berat badan bertahan di angka itu-itu saja. Lantas, di mana masalahnya?
Dalam sebuah unggahan Instagram, Dr Sanjay Bhojraj, MD, dokter pengobatan fungsional dan ahli jantung, membagikan tentang hal menarik, yakni ”90 persen orang salah tentang makan sehat’.
Dia menjelaskan mengapa, bahkan setelah ‘makan dengan benar’, banyak orang masih merasa kembung, lelah, dan tidak dapat menurunkan berat badan.
Menurut ahli jantung itu, kebanyakan orang mengikuti aturan makan yang tidak pernah dirancang untuk mereka, yakni diturunkan dari tren, tidak disesuaikan dengan biologi.

Ia menambahkan, “Itulah mengapa berat badan tak kunjung turun, mengapa tidur masih kurang, dan mengapa hasil lab masih belum tepat. Nutrisi tidak cocok untuk semua orang. Ini data. Ini biologi. Ini personal. Di klinik saya, tim saya membantu pasien menurunkan berat badan hingga 13 kg dalam 10 minggu, tanpa kehilangan otot, risiko efek samping, atau bergantung pada obat instan seperti Ozempic.”
Menurut spesialis tersebut, mengikuti aturan ini disebut ‘nutrisi presisi’ dan didasarkan pada praktik fungsional. “Lebih baik lagi, ini adalah efek berantai: energi, tekanan darah, umur panjang, dan kejernihan yang diinginkan tubuh,” ujarnya.
“Tubuh bukanlah masalahnya. Rencana Andalah yang menjadi masalah,” tandas Sanjay Bhojraj dikutip Hindustan Times. (BS)