Berandasehat.id – Rokok elektrik adalah produk tembakau yang paling umum digunakan di kalangan remaja, dan persentase orang dewasa yang melakukan vaping telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari Georgia State University menemukan hal meresahkan, yakni lebih dari 84% remaja dan dewasa muda pengguna rokok elektrik telah memodifikasi perangkat mereka – sering kali dengan cara yang berpotensi berbahaya.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Lucy Popova, seorang profesor madya di Sekolah Kesehatan Masyarakat, melakukan survei nasional terhadap hampir 2.000 remaja dan dewasa pengguna sistem pengantar nikotin elektronik, yang umumnya dikenal sebagai rokok elektrik atau vape.

Temuan yang diterbitkan bulan ini di jurnal Scientific Reports, memberikan data tingkat nasional pertama tentang prevalensi modifikasi vape di antara berbagai kelompok pengguna.

“Banyak pengguna tidak menyadari potensi bahaya dari modifikasi rokok elektrik,” kata Popova. “Ketika orang menyesuaikan voltase perangkat atau menambahkan zat ke dalam cairan, mereka dapat meningkatkan paparan mereka terhadap bahan kimia berbahaya seperti logam berat.”

Dia mencatat bahwa beberapa modifikasi yang diidentifikasi oleh penelitian itu bersifat jinak dan bahkan disengaja, misalnya mengganti baterai atau kumparan pemanas dengan komponen yang tidak sah. Namun sebanyak 68% dan 61% remaja dan dewasa muda, masing-masing, membuat modifikasi pada e-liquid seperti membuat perasa sendiri, menambahkan nikotin tambahan, atau bahkan menambahkan ganja.

Para peneliti mencatat bahwa membuat modifikasi baterai yang tidak sah, yang dilaporkan dilakukan oleh 40% pengguna muda, juga bisa berbahaya. Memasang kabel baterai baru atau menggunakan baterai pengganti yang tidak sah dapat menyebabkan panas berlebih, kebakaran, atau ledakan.

Sebuah studi oleh tim peneliti lain mengidentifikasi lebih dari 2.000 ledakan rokok elektrik dan cedera luka bakar dari tahun 2015 hingga 2017 yang mengakibatkan kunjungan ke unit gawat darurat.

Popova mengatakan bahwa selain memperingatkan tentang risiko kesehatan yang terkait dengan vaping, kampanye kesehatan masyarakat harus memperingatkan tentang potensi risiko modifikasi rokok elektrik. Taktik lain dapat mencakup fokus pada pelabelan produk dan petunjuk penggunaan yang aman.

“Mendidik masyarakat adalah kuncinya,” kata Popova, “karena kebanyakan orang tidak tahu bahwa modifikasi rokok elektrik bisa berbahaya.” (BS)