Berandasehat.id – Setiap tahun di Amerika Serikat, wasir menyebabkan hampir 4 juta kunjungan ke dokter atau ruang gawat darurat dan menelan biaya lebih dari US$800 juta. Wasir dipicu oleh pembengkakan pembuluh darah vena di area anus atau rektal dan dapat menyebabkan rasa sakit dan pendarahan.

Ada sejumlah gaya hidup dikaitkan dengan wasir, salah satunya penggunaan ponsel pintar di toilet. Studi terbaru yang dipublikasikan di PLOS One mengungkap bahwa peserta survei yang melaporkan penggunaan ponsel pintar saat di toilet memiliki risiko wasir yang lebih tinggi daripada yang bukan pengguna.

Namun, hanya sedikit penelitian yang mengeksplorasi apakah penggunaan ponsel pintar di toilet benar-benar terkait dengan risiko wasir.

Untuk membantu menjelaskan fenomena ini, Chethan Ramprasad dan rekan dari Deaconess Medical Center, AS, melakukan penelitian terhadap 125 orang dewasa yang menjalani kolonoskopi skrining. Para peserta menjawab pertanyaan survei daring tentang gaya hidup dan kebiasaan toilet, dan ahli endoskopi mengevaluasi mereka untuk wasir.

Di antara semua peserta, 66% melaporkan menggunakan ponsel pintar di toilet, dan mereka cenderung lebih muda daripada yang bukan pengguna.

Setelah memperhitungkan secara statistik faktor-faktor lain yang diduga mungkin terkait dengan risiko wasir (seperti kebiasaan olahraga, usia, dan asupan serat) para peneliti menemukan bahwa peserta yang menggunakan ponsel pintar di toilet memiliki risiko wasir 46% lebih tinggi daripada yang bukan pengguna.

Waktu yang dihabiskan di toilet secara signifikan lebih tinggi untuk pengguna ponsel pintar daripada yang bukan pengguna. Sebanyak 37% pengguna ponsel pintar menghabiskan lebih dari lima menit di toilet dibandingkan dengan hanya 7,1% dari yang bukan pengguna.

Membaca berita dan menggunakan media sosial adalah aktivitas dengan ponsel pintar yang paling sering dilaporkan di toilet. Menariknya, mengejan saat menggunakan toilet tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko wasir, berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya.

Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti menyarankan bahwa penggunaan ponsel pintar secara tidak sengaja dapat memperpanjang waktu di toilet, yang berpotensi meningkatkan tekanan pada jaringan anus, yang kemudian dapat menyebabkan wasir.

Studi ini dapat membantu menginformasikan rekomendasi dokter kepada pasien. Penelitian selanjutnya juga dapat memperluas temuan ini, misalnya dengan memantau pasien dari waktu ke waktu dan mengeksplorasi intervensi untuk membatasi penggunaan ponsel pintar berlama-lama di toilet. (BS)