Berandasehat.id – Tekanan darah penting di segala usia, termasuk pada anak-anak. Meskipun terbilang jarang, anak-anak dengan tekanan darah tinggi pada usia 7 tahun mungkin berisiko lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada pertengahan usia 50-an, menurut penelitian awal yang dipresentasikan pada Sesi Ilmiah Hipertensi 2025 yang dihelat oleh Asosiasi Jantung Amerika (AHA) di Baltimore, 4–7 September 2025.
Alexa Freedman, Ph.D., penulis utama studi ini dan asisten profesor di departemen kedokteran pencegahan di Feinberg School of Medicine, Northwestern University, Chicago mengaku terkejut menemukan bahwa tekanan darah tinggi pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan kondisi kesehatan serius bertahun-tahun kemudian.
“Secara spesifik, memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi saat kanak-kanak dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 40% hingga 50% selama lima dekade berikutnya dalam kehidupan seseorang,” ujarnya mengutip hasil studi terbaru yang telah diterbitkan di JAMA.
Freedman menekankan hasil studi itu menyoroti pentingnya skrining tekanan darah pada masa kanak-kanak dan berfokus pada strategi untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular yang optimal sejak masa kanak-kanak.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tekanan darah anak-anak dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di masa dewasa, dan sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa tekanan darah tinggi pada anak-anak yang lebih besar (usia rata-rata 12 tahun) meningkatkan risiko kematian kardiovaskular pada usia paruh baya (usia rata-rata 46 tahun).
Studi saat ini menjadi yang pertama menyelidiki dampak tekanan darah sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah) di masa kanak-kanak terhadap risiko kematian kardiovaskular jangka panjang pada berbagai kelompok anak.

Pedoman praktik klinis dari American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemeriksaan tekanan darah pada kunjungan tahunan untuk anak sehat mulai usia 3 tahun.
Bonita Falkner, M.D., FAHA, seorang pakar sukarelawan dari American Heart Association, menyampaikan bahwa hasil studi itu mendukung pemantauan tekanan darah sebagai metrik penting kesehatan kardiovaskular di masa kanak-kanak.
Selain itu, menurut Falkner, hasil studi ini dan studi kohort anak-anak yang lebih besar lainnya dengan potensi tindak lanjut di masa dewasa akan berkontribusi pada definisi yang lebih akurat tentang tekanan darah abnormal dan hipertensi di masa kanak-kanak.
Falkner, yang tidak terlibat dalam studi ini, adalah profesor emeritus pediatri dan kedokteran di Universitas Thomas Jefferson.
Para peneliti menggunakan Indeks Kematian Nasional untuk menindaklanjuti kelangsungan hidup atau penyebab kematian pada tahun 2016 dari sekitar 38.000 anak yang tekanan darahnya diukur pada usia 7 tahun sebagai bagian dari Proyek Perinatal Kolaboratif (CPP), studi terbesar di AS yang mendokumentasikan pengaruh kehamilan dan faktor pascanatal terhadap kesehatan anak.
Tekanan darah yang diukur pada anak-anak pada usia 7 tahun dikonversi ke persentil spesifik usia, jenis kelamin, dan tinggi badan menurut pedoman praktik klinis American Academy of Pediatrics.
Analisis ini memperhitungkan faktor demografis serta indeks massa tubuh anak, untuk memastikan bahwa temuan tersebut berkaitan dengan tekanan darah anak itu sendiri, alih-alih mencerminkan anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Hasil studi meresahkan: anak hipertensi cenderung meninggal dini
Setelah ditindaklanjuti hingga usia rata-rata 54 tahun, analisis menemukan:
* Anak-anak yang memiliki tekanan darah tinggi (persentil tekanan darah sistolik atau diastolik berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan) pada usia 7 tahun lebih mungkin meninggal dini akibat penyakit kardiovaskular saat dewasa, yaitu pada pertengahan usia 50-an.
Risiko tertinggi terjadi pada anak-anak yang hasil pengukuran tekanan darahnya berada di 10% teratas berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan mereka.
* Pada tahun 2016, total 2.837 peserta meninggal, 504 di antaranya disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
* Baik tekanan darah tinggi (persentil ke-90-94) maupun hipertensi (≥persentil ke-95) dikaitkan dengan risiko kematian kardiovaskular dini sekitar 40% hingga 50% lebih tinggi di masa dewasa.
* Peningkatan tekanan darah sedang juga penting, bahkan di antara anak-anak yang tekanan darahnya masih dalam kisaran normal. Anak-anak yang memiliki tekanan darah yang sedikit lebih tinggi dari rata-rata memiliki risiko kematian kardiovaskular dini sebesar 13% (untuk sistolik) dan 18% (untuk diastolik).
* Analisis terhadap 150 kelompok saudara kandung menemukan bahwa anak-anak dengan tekanan darah tinggi pada usia 7 tahun memiliki peningkatan risiko kematian kardiovaskular yang serupa jika dibandingkan dengan saudara kandung mereka dengan tekanan darah rendah (peningkatan 15% untuk sistolik dan 19% untuk diastolik). Ini menunjukkan bahwa keluarga dan lingkungan masa kanak-kanak mereka tidak dapat sepenuhnya menjelaskan dampak tekanan darah.
Freedman menegaskan, di masa kanak-kanak, angka tekanan darah penting karena hipertensi pada anak-anak dapat memiliki konsekuensi serius sepanjang hidup mereka. Karenanya, penting bagi orang tua untuk mengetahui hasil pembacaan tekanan darah anak.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, terutama karena analisisnya hanya mencakup satu pengukuran tekanan darah tunggal untuk anak-anak usia tujuh tahun, yang mungkin tidak menangkap variabilitas atau pola jangka panjang tekanan darah anak.
Selain itu, anak-anak saat ini cenderung memiliki gaya hidup dan paparan lingkungan yang berbeda dibandingkan anak-anak yang berpartisipasi dalam studi pada tahun 1960-an dan 1970-an. (BS)