Berandasehat.id – Terkenal karena warna hijaunya yang cerah, matcha adalah bubuk yang terbuat dari daun teh hijau. Matcha termasuk jenis bahan serbaguna, dapat dinikmati sebagai teh atau ditambahkan ke smoothie, makanan panggang, dan makanan lainnya.

Bubuk pekat berwarna hijau cerah yang terbuat dari daun tanaman teh Camellia sinensis. Matcha paling umum ditemukan di Jepang dan Tiongkok, dan cenderung memiliki rasa khas yang lebih manis dan lebih lembut daripada teh hijau lainnya.

Matcha apakah sama dengan teh hijau?

Matcha adalah sejenis teh hijau. Matcha ditanam di tempat teduh, yang memiliki efek meningkatkan jumlah fitokimia tertentu (zat kimia tanaman yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan potensial, termasuk efek antiradang), antioksidan, dan bahan-bahan lain yang dikandungnya dibandingkan dengan jenis teh hijau lainnya.

Matcha biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubuk. Cara buatnya juga mudah, bubuk matcha cukup diaduk dengan air panas untuk membuat teh matcha. Kantong teh matcha juga tersedia dan dapat diseduh dalam air panas seperti teh tradisional.

Apakah matcha mengandung kafein? Betul. Faktanya, kandungan kafein matcha biasanya lebih tinggi daripada teh hijau lainnya, tetapi lebih rendah daripada kopi, menurut laman Harvard Medical School.

Berikut perbandingan kafein untuk satu cangkir (8 ons):

– Teh hijau: 23 miligram (mg) hingga 49 mg kafein.

– Matcha: 38 mg hingga 89 mg kafein.

– Kopi: 100 mg hingga 120 mg kafein.

Manfaat kesehatan matcha

Matcha mengandung banyak antioksidan (termasuk polifenol seperti katekin) dan fitokimia (seperti klorofil dan quercetin). Zat-zat ini mungkin memiliki beberapa efek positif bagi kesehatan kita, terutama jika dikonsumsi dalam makanan yang secara alami mengandungnya.

Berikut yang sejauh ini diketahui tentang beberapa zat yang ditemukan dalam matcha:

* Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menemukan bahwa antioksidan yang disebut katekin yang ditemukan dalam teh hijau membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (kerap disebut kolesterol jahat). Bioflavonoid yang ditemukan dalam matcha, juga berkontribusi terhadap efek ini.

* Polifenol memiliki efek antiradang.

* Asam amino L-theanine, yang ditemukan dalam matcha, telah dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi dan kewaspadaan.

* Antioksidan dan polifenol dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Meskipun ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada manusia untuk mendukung klaim yang telah dibuat tentang matcha mengenai peningkatan kesehatan kardiovaskular, kognisi, dan manfaat kesehatan lainnya.

Antioksidan sensitif terhadap panas. Matcha sering disiapkan sebagai teh dengan air panas atau dipanggang menjadi produk makanan, yang dapat berarti efek antioksidan kemungkinan berkurang.

Bagaimana dengan matcha latte? Minuman ini menawarkan manfaat seperti peningkatan kewaspadaan yang tenang berkat kombinasi unik kafein dan L-theanine, peningkatan kesehatan jantung berkat antioksidan, peningkatan fungsi otak, dan dukungan untuk sistem kekebalan tubuh.

Matcha latte lebih baik ketimbang kopi?

Bagaimana dengan matcha latte? Matcha latte adalah minuman yang dibuat dari bubuk teh hijau matcha yang dicampur dengan susu, baik disajikan panas atau dingin. Minuman ini menawarkan alternatif yang lebih rendah kafein daripada kopi, menawarkan rasa unik, creamy, dan sedikit earthy

Tak hanya nikmat, minuman ini diyakini memberikan sejumlah manfaat, seperti peningkatan kewaspadaan yang tenang berkat kombinasi unik kafein dan L-theanine, peningkatan kesehatan jantung berkat antioksidan, peningkatan fungsi otak, dan dukungan untuk sistem kekebalan tubuh.

Matcha latte dipandang dapat meningkatkan kewaspadaan yang lebih ‘tenang’ memberikan dorongan energi yang stabil dan meningkatkan fokus, daya ingat, dan konsentrasi tanpa rasa gelisah yang sering dikaitkan dengan kopi. Kehadiran L-theanine dalam matcha latte dapat membantu menyeimbangkan kafein, meningkatkan relaksasi dan fokus, alih-alih kecemasan. (BS)