Berandasehat.id – Studi pertama tentang program pengasuhan disertai dengan perubahan spesifik dalam aktivitas otak dan proses pengambilan keputusan pada anak-anak yang mengalami masalah perilaku terbukti berjalan baik.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya menawarkan program tersebut sejak dini, menurut riset terbaru yang diterbitkan dalam Biological Psychiatry.

Studi dijalankan pada 78 anak laki-laki dengan masalah perilaku berusia 5 hingga 10 tahun, dan 35 kontrol yang cocok, menyelesaikan tugas pembelajaran-hadiah sambil menjalani pemindaian MRI fungsional.

Keluarga dalam kelompok gangguan perilaku kemudian mengikuti program pengasuhan kelompok selama 10-12 minggu yang dirancang untuk mendorong perilaku positif dengan kehangatan dan pujian.

Di akhir program, para peserta kemudian diklasifikasikan dengan ‘perbaikan’ atau ‘gigih’ berdasarkan apakah mereka menunjukkan perbaikan dalam perilaku antisosial. Semua anak kemudian mengulangi tugas dan pemindaian pada sesi tindak lanjut.

Dalam pemindaian awal, para peneliti menemukan bahwa insula, wilayah otak penting yang membantu mengantisipasi apakah sesuatu yang baik (hadiah) atau buruk (hukuman) mungkin terjadi ketika kita melakukan sesuatu, tidak aktif atau ‘menyala’ sebanyak yang seharusnya ketika mengharapkan hadiah.

Namun, setelah mengikuti program pengasuhan anak, para peneliti menemukan bahwa insula dalam kelompok yang membaik merespons lebih seperti anak-anak yang berkembang secara normal, terutama ketika mereka mengharapkan hadiah.

Area otak lainnya juga berubah, termasuk korteks prefrontal ventromedial dan hipokampus, yang keduanya terlibat dalam pengambilan keputusan dan pembelajaran dari hasil. Sekali lagi, area ini juga menunjukkan aktivitas yang lebih normal pada pemindaian kedua setelah intervensi pada anak-anak membaik.

Studi mengungkap, program pengasuhan anak sangat efektif bagi banyak keluarga. Yang selama ini kurang adalah penjelasan biologis tentang bagaimana perilaku anak-anak membaik. “Studi kami menunjukkan bahwa ketika perilaku membaik, fungsi sistem otak yang mengevaluasi penghargaan dan hukuman, terutama di korteks prefrontal ventromedial dan insula, juga membaik,” kata Profesor Michael Craig, Profesor Ilmu Forensik & Neurodevelopmental di King’s IoPPN dan penulis senior studi tersebut.

Studi ini juga menemukan perubahan dalam cara anak-anak ini belajar dari pengalaman mereka. Setelah program pengasuhan anak, cenderung tidak bertindak impulsif dan menjadi lebih peka terhadap perbedaan antara penghargaan dan hukuman.

“Dengan menggunakan pemodelan komputasional, kami menemukan bahwa responden belajar lebih bertahap dan kurang terdorong oleh refleks untuk bertindak. Kombinasi tersebut, pembelajaran yang lebih lambat dan berkurangnya bias tindakan, tampaknya mendukung pilihan yang lebih bijaksana dan lebih sedikit perilaku antisosial,” tutur Dr. Arjun Sethi, penulis utama studi dari King’s IoPPN.

Profesor Stephen Scott, Profesor dan Konsultan Psikiater Anak dan Remaja di King’s IoPPN dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan, program pengasuhan berbasis bukti seperti yang dieksplorasi dalam studi ini mempromosikan apa yang dianggap sebagai ‘cinta dan batasan.’

“Mereka berfokus pada pengembangan hubungan yang lebih erat antara orang tua dan anak, tetapi juga memberikan batasan dan harapan yang jelas yang memperkuat perilaku baik,” ujarnya.

Studi yang pertama di dunia itu tidak hanya menunjukkan bahwa program-program ini dapat memengaruhi kerja otak anak yang sedang berkembang, tetapi juga memberikan bukti berharga tentang nilai program seperti ini.

Sementara itu, Dr. Bruce Clark, Direktur Medis King’s Maudsley Partnership, mengatakan masalah yang berkaitan dengan perilaku anak muda adalah salah satu yang paling umum dirujuk ke layanan klinis. Studi ini menyoroti pentingnya intervensi dini dengan perawatan berbasis bukti, sehingga perubahan otak dan perilaku dapat dimitigasi sejak dini. “Di King’s Maudsley Partnership, kami sedang menguji intervensi untuk memberikan dukungan dengan cara yang paling tepat waktu dan hemat biaya,” tandasnya. (BS)