Berandasehat.id – Hati-hati bagi yang mulai melakukan olahraga yang tengah hits seperti padel tanpa persiapan apalagi hanya ikut-ikutan. Pasalnya aktivitas seperti padel, golf, tenis, hingga pickleball yang melibatkan gerakan swing dan twisting bisa memicu cedera pinggang alias nyeri punggung bawah.

Nyeri pinggang alias nyeri punggung bawah merupakan rasa nyeri yang terjadi di area punggung bawah, antara tulang rusuk terbawah hingga lipatan bokong. Gejalanya bisa berupa rasa sakit yang menyengat dan membakar, terasa menjalar dari punggung bawah ke bagian belakang paha, terkadang ke tungkai bawah atau kaki. Sejumlah orang bahkan mengeluhkan mati rasa atau kesemutan.

Selain olahraga yang melibatkan ayunan, dr. Andra Hendriarto, Sp. OT (K), Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Spine RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, mengatakan kebiasaan duduk lama, cara tidur hingga aktivitas/olahraga berlebih bisa memicu keluhan nyeri punggung bawah.

“Posisi tidur yang paling baik itu telentang, ini bisa meminimalkan gangguan nyeri punggung bawah. Sementara posisi tidur meringkuk bisa memicunya,” ujar dr. Andra dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk menjaga pinggang tetap aman, dia menekankan pentingnya postur ergonomis. Misalnya, saat bekerja di depan laptop tetap dalam posisi tegak, alih-alih menunduk. “Gunakan platform supaya posisi layar lebih tinggi, sehingga tak perlu menunduk saat bekerja dalam durasi lama,” ujarnya.

Pengaturan meja-kursi kantor yang ergonomis akan menopang tubuh pada posisi yang paling nyaman bagi otot dan persendian. Lakukan peregangan ringan secara berkala untuk mencegah nyeri dan kekakuan otot.

Selain posisi tidur, dr. Andra menyarankan agar menggunakan kasur yang tidak ‘ambles’ karena membuat posisi punggung membungkuk sepanjang malam. “Ini jarang disadari, dan saat bangun tidur badan terasa tidak segar,” terangnya.

Bagi yang tidur telentang, agar kualitas tidur makin baik, pilih kasur dengan kekuatan medium. Sementara bagi yang terbiasa tidur miring, pilih kasur yang lebih lembut (namun tidak ambles), agar bahu dan panggul tidak tertekan.

Dia mengingatkan agar nyeri punggung bawah tidak dianggap remeh, mengingat keluhan ini menjadi yang paling sering ditemukan di ruang praktik. “Aktivitas sehari-hari mulai dari duduk, berdiri, hingga olahraga tertentu menempatkan beban besar di tulang belakang bagian bawah,” terang dr. Andra.

Pada dasarnya, nyeri punggung bawah terbagi menjadi dua kategori besar, mekanikal (80 persen kasus) dan non-mekanikal (lebih jarang tapi berbahaya). Mekanikal umumnya muncul akibat sendi, otot, bantalan, atau tulang yang terganggu. Sedangkan yang bukan mekanis bisa mengindikasikan infeksi, tumor, osteoporosis, bahkan kelainan serius lain.

Penanganan sakit punggung bagian bawah bermacam-macam tergantung kondisi pasien, mulai istirahat yang cukup, kompres dingin, serta konsumsi obat antinyeri. Terapi lainnya termasuk fisioterapi dan olahraga, penggunaan alat bantu (korset), terapi komplementer (pijat atau akupuntur, program penurunan berat badan (bagi yang obesitas), hingga operasi dengan teknik minimal invasive.

dr. Andra Hendriarto, Sp. OT (K), Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Spine RS Pondok Indah – Bintaro Jaya (dok. Berandasehat.id)

“Nyeri punggung belakang yang tergolong ringan dapat diterapi dengan mengonsumsi obat antinyeri, penggunaan korset, serta beberapa sesi fisioterapi. Namun, pada nyeri yang lebih parah dan terjadi secara terus menerus, yang mungkin disebabkan oleh kondisi medis tertentu, perlu ditangani sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.” ujar dr. Andra.

Dia mengingatkan agar pasien selekasnya ke dokter jika mengalami nyeri pinggang disertai demam, penurunan berat badan drastis, atau lemah anggota tubuh; Usia di atas 50 tahun dengan gejala progresif, dan riwayat trauma berat seperti jatuh, kecelakaan, atau mengangkat beban besar

Untuk membantu proses pemulihan nyeri punggung bawah, usahakan menjaga postur tubuh dan menghindari mengangkat benda berat untuk mengurangi tekanan pada punggung. Rutin berolahraga seperti berenang, yoga, Pilates serta menjaga pola hidup sehat setelah pulih juga dapat mencegah nyeri punggung kambuh. (BS)