Berandasehat.id – Sejumlah orang menyukai kopi karena aromanya harum, rasanya lezat, dan kafeinnya memberi tambahan energi untuk memulai hari. Penelitian menunjukkan bahwa kopi juga dapat menurunkan risiko beberapa penyakit, seperti Parkinson, Alzheimer, diabetes tipe 2, dan penyakit ginjal. Selain itu, kopi juga mengurangi peradangan dalam tubuh dan dapat melindungi dari kanker mulut, tenggorokan, dan usus.

Banyak orang memvariasikan kopi dengan menambahkan bahan lain, misalnya protein (ingat mencampurkan kopi dengan susu yang menjadi minuman populer). Telah diketahui bahwa protein memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan, di antaranya membangun dan memperbaiki otot, memperkuat tulang, embangun sistem kekebalan tubuh, serta membantu kita merasa kenyang lebih lama.

Laura Isaacson, ahli diet terdaftar dan direktur senior dietetika klinis di Vida Health di Mount Horeb, Wisconsin, mengatakan bahwa protein juga menstabilkan gula darah, membantu kita menghindari lonjakan gula darah yang cepat setelah makan atau mengemil, yang kemudian diikuti oleh penurunan energi sesaat kemudian.

“Jika mengonsumsi kafein saat perut kosong, hasilnya akan serupa, yakni akan mengalami lonjakan kafein yang signifikan lalu penurunan energi,” kata Isaacson. “Satu hal yang menarik adalah protein memperlambat penyerapan makanan di lambung. Protein memperlambat penyerapan kafein, sehingga pelepasan kafein menjadi lebih stabil.”

Itu berarti manfaat yang kita dapat dari kafein – merasa lebih waspada, lebih fokus, dan memiliki kejernihan mental yang lebih baik – mungkin lebih besar dengan menambahkan protein ke dalam kopi.

Meskipun dianggap bermanfaat, menambahkan protein ke kopi mungkin bukan pilihan terbaik bagi yang memiliki kondisi medis berikut ini:

Penyakit ginjal

Protein menyebabkan tekanan ekstra pada ginjal, yang menyaring limbah dari darah.

Sensitivitas terhadap produk susu

Bubuk protein yang mengandung produk susu dapat menyebabkan sakit perut, gas, atau diare.

Pradiabetes atau diabetes

Baca labelnya. Banyak bubuk protein mengandung tambahan gula atau bahan kimia.

Kebutuhan protein harian

Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein hanya 0,36 gram protein per pound berat badan. Artinya, seorang wanita aktif berusia 50 tahun dengan berat badan 63,5 kg membutuhkan 53 gram protein setiap hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Isaacson mengatakan kebanyakan orang yang mengonsumsi makanan ala Amerika memenuhi kebutuhan protein harian mereka melalui makanan. Meskipun mengonsumsi terlalu banyak protein dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit ginjal, Isaacson mengatakan kebanyakan orang dewasa yang sehat dapat dengan aman menambahkan 25 hingga 30 gram protein ke kopi mereka di samping makanan rutin.

Minum kopi protein bisa dilakukan kapan saja sepanjang hari. Jika ingin tidur nyenyak, minumlah di pagi atau sore hari agar tidak mengganggu istirahat. Pilihan lain di sore hari adalah mencampur protein, dengan kopi tanpa kafein, demikian laporan WebMD. (BS)