Berandasehat.id – Kekuatan penyembuhan lagu mungkin terdengar intuitif mengingat akar musik yang dalam dalam budaya manusia. Namun, ilmu pengetahuan tentang apakah dan bagaimana musik meredakan nyeri akut dan kronis (secara teknis disebut analgesia yang diinduksi musik), tengah berkembang pesat.

Lagu yang menarik memang tidak dapat sepenuhnya menghilangkan nyeri serius. Namun, beberapa studi terbaru, termasuk dalam jurnal Pain dan Scientific Reports, menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat mengurangi persepsi nyeri atau meningkatkan kemampuan untuk menoleransinya.

Mekanisme musik memengaruhi tingkat nyeri

“Nyeri adalah pengalaman yang sangat kompleks,” kata Adam Hanley, psikolog di Florida State University dikutip The Associated Press.

Rasa sakit diciptakan oleh sensasi fisik, dan oleh pikiran kita tentang sensasi tersebut serta reaksi emosional terhadapnya, Hanley menambahkan. Dua orang dengan kondisi atau cedera yang sama mungkin merasakan tingkat nyeri akut atau kronis yang sangat berbeda. Atau, orang yang sama mungkin mengalami nyeri secara berbeda dari hari ke hari.

Nyeri akut dirasakan ketika reseptor nyeri di bagian tubuh tertentu (seperti tangan yang menyentuh kompor panas) mengirim sinyal ke otak, yang memproses nyeri jangka pendek.

Nyeri kronis biasanya melibatkan perubahan struktural atau perubahan lain jangka panjang pada otak, yang meningkatkan sensitivitas keseluruhan terhadap sinyal nyeri. Para peneliti masih menyelidiki bagaimana hal ini terjadi.

“Nyeri ditafsirkan dan diterjemahkan oleh otak, yang dapat meningkatkan atau menurunkan sinyal,” kata Dr. Gilbert Chandler, spesialis nyeri tulang belakang kronis di Klinik Ortopedi Tallahassee.

Para peneliti mengetahui musik dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit, mengurangi sensasinya. Namun, studi juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik favorit lebih membantu meredakan nyeri daripada mendengarkan podcast.

“Musik adalah pengalih perhatian. Musik mengalihkan fokus dari rasa sakit. Tetapi sebenarnya musik melakukan lebih dari itu,” kata Caroline Palmer, psikolog di Universitas McGill yang mempelajari musik dan nyeri.

Para ilmuwan masih menelusuri berbagai jalur saraf yang bekerja. “Kita tahu bahwa hampir seluruh otak menjadi aktif saat kita mendengarkan musik,” kata Kate Richards Geller, seorang terapis musik terdaftar di Los Angeles. “Itu mengubah persepsi dan pengalaman rasa sakit—serta isolasi dan kecemasan akan rasa sakit.”

Genre musik dan mendengarkan secara aktif

Ide menggunakan rekaman musik untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan operasi gigi dimulai pada akhir abad ke-19 sebelum anestesi lokal tersedia. Saat ini, para peneliti sedang mempelajari kondisi hal apa yang membuat musik paling efektif.

Para peneliti di Erasmus University Rotterdam di Belanda melakukan studi terhadap 548 partisipan untuk melihat bagaimana mendengarkan lima genre musik, klasik, rock, pop, urban, dan elektronik, memperpanjang kemampuan mereka untuk menahan rasa sakit akut, yang diukur dengan paparan suhu yang sangat dingin.

Semua musik membantu, tetapi tidak ada satu genre pun yang menang. “Semakin banyak orang mendengarkan genre favorit, semakin mereka dapat menahan rasa sakit,” kata rekan penulis Dr. Emy van der Valk Bouman.

Banyak orang berpikir bahwa musik klasik akan lebih membantu mereka. “Faktanya, kami menemukan lebih banyak bukti bahwa yang terbaik adalah musik yang Anda sukai,” cetus Bouman.

Alasan pastinya masih belum jelas, tetapi mungkin karena lagu-lagu yang familiar mengaktifkan lebih banyak ingatan dan emosi.

Tindakan sederhana memilih itu sendiri sangat kuat, kata Claire Howlin, direktur Laboratorium Psikologi Musik dan Kesehatan di Trinity College Dublin, yang ikut menulis sebuah studi yang menunjukkan bahwa mengizinkan pasien memilih lagu dapat meningkatkan toleransi rasa sakit mereka. “Itu satu hal yang dapat dikendalikan orang jika mereka memiliki kondisi kronis, itu memberi mereka kendali,” katanya.

Hanley, psikolog dari Florida State University, ikut menulis sebuah studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa mendengarkan dengan penuh perhatian dapat mengurangi rasa sakit kronis.

“Musik memiliki cara untuk menerangi berbagai bagian otak. Jadi itu memberi dorongan emosional positif yang mengalihkan pikiran mereka dari rasa sakit,” ujarnya. (BS)