Berandasehat.id – Sejumlah orang ‘tak bisa hidup’ tanpa jeruk dan mengandalkan buah ini sebagai bagian menu harian. Meskipun hanya ada sedikit risiko kesehatan yang diketahui terkait dengan mengonsumsi jeruk, penting untuk mengambil tindakan pencegahan agar bisa memetik manfaat kesehatan optimal.

“Aman untuk mengonsumsi jeruk setiap hari, tapi tetap perlu mempertimbangkan seberapa banyak yang kita makan sekaligus karena gula dan asam alami dalam jeruk dapat menyebabkan sakit perut pada sebagian orang,” kata Kelsey Lorencz, RD, penasihat nutrisi untuk Fin vs. Fin, situs web yang mengulas platform kesehatan dilaporkan laman Everyday Health.

Orang yang memiliki penyakit refluks gastroesofageal (GERD), suatu kondisi pencernaan kronis yang dapat menyebabkan seringnya mulas (rasa tidak nyaman yang menyakitkan dan terbakar di bagian tengah dada), mungkin menemukan bahwa makanan tertentu, termasuk buah jeruk, dapat memicu atau memperburuk gejala mereka, menurut Johns Hopkins Medicine.

Dan beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah jeruk harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jeruk.

Ilustrasi buah jeruk

Selain itu, orang dengan hemokromatosis (kondisi di mana kadar zat besi menjadi terlalu tinggi, yang berpotensi merusak jantung, hati, pankreas, dan lainnya) atau hiperkalemia (kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah, yang dapat menyebabkan irama jantung yang berbahaya, atau aritmia) sebaiknya membatasi atau menghindari makanan tertentu, termasuk yang tinggi vitamin C, yang dapat meningkatkan kadar kalium dan zat besi.

Selain itu, bagi orang yang mengonsumsi antibiotik, obat kemoterapi, atau beta-blocker tertentu, bicarakan dengan dokter tentang apakah aman untuk mengonsumsi jeruk, karena penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan tertentu dapat berinteraksi dengan jus jeruk.

Efek samping yang perlu diwaspadai

Ada sejumlah efek samping terkait dengan jeruk, serta potensi reaksi alergi pada beberapa individu.

Menurut Lorencz, potensi efek samping dari jeruk meliputi:

* Diare, mual, dan kram perut akibat terlalu banyak vitamin C.

* Mulut atau tenggorokan gatal, yang mungkin merupakan tanda alergi.

* Refluks asam yang memburuk, karena jeruk berpotensi memperparah lapisan lambung.

* Kalium darah tinggi bagi orang yang memiliki masalah ginjal.

Alergi jeruk mungkinkah?

Meskipun alergi terhadap jeruk tidak dianggap umum, makanan apa pun dapat menyebabkan reaksi yang merugikan, menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI).

Reaksi alergi terhadap makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang kita makan, memicu gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan lidah, sesak napas, dan bahkan anafilaksis (kondisi yang mengancam jiwa yang dapat menyebabkan syok dan berhenti bernapas).

Satu studi yang diterbitkan dalam PLoS One menemukan bahwa orang yang memiliki alergi serbuk sari rumput mungkin memiliki peningkatan risiko alergi jeruk.

Dan menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, gejala alergi oral (OAS) dari makan jeruk paling umum terjadi pada orang yang alergi terhadap rumput Timothy dan rumput kebun, yang menyerbuki selama bulan-bulan musim panas.

Gejala alergi oral bisa mencakup rasa gatal dan bengkak pada mulut, wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.

Tetapi hasil tes positif untuk sensitivitas terhadap jeruk tidak selalu berarti seseorang akan mengalami reaksi alergi terhadap makanan tersebut. Menurut ACAAI, tidak semua orang dengan alergi serbuk sari mengalami reaksi alergi oral setelah makan jeruk.

Dan para peneliti dalam studi PLoS One mencatat bahwa banyak orang yang dites memiliki sensitivitas terhadap buah jeruk tidak mengalami reaksi alergi oral setelah makan buah tersebut. (BS)