Berandasehat.id – Lemak visceral/lemak perut adalah jenis lemak tubuh yang terdapat di bagian dalam tubuh. Lemak visceral melapisi dinding perut dan membungkus banyak organ internal, sehinga dinilai lebih berbahaya dari lemak subkutan yang berlokasi di bawah kulit.
Lemak ini mendapatkan namanya dari lokasinya. Viscera adalah istilah untuk organ dan jaringan internal.
Lemak visceral disebut lemak aktif karena berperan aktif dalam fungsi tubuh. Lemak ini berfungsi sebagai bantalan dan melindungi organ internal. Memiliki terlalu banyak lemak visceral dapat berbahaya. Penelitian mengaitkan memiliki terlalu banyak lemak visceral dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Lemak visceral berfungsi sebagai bantalan atau mengelilingi beberapa organ internal, termasuk jantung, usus, ginjal, hati dan kantong empedu, mesenterium, pankreas, serta lambung, demikian dikutip dari laman Cleveland Clinic.
Lemak visceral terbuat dari apa?
Lemak visceral terdiri dari adiposit, atau sel-sel lemak. Adiposit dalam lemak visceral sensitif terhadap hormon, molekul pembawa pesan kimia yang digunakan tubuh – hal ini dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan (memetabolisme) dan menyimpan lemak.
Kondisi sindrom metabolik seperti diabetes sering kali mengubah cara tubuh menangani sinyal hormon. Itu mungkin menjelaskan mengapa memiliki lebih banyak lemak visceral meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Setiap orang memiliki sejumlah lemak visceral. Genetika berkontribusi pada seberapa banyak yang kita miliki dan di mana letaknya di dalam tubuh – itu dapat menentukan bentuk tubuh.
Tetapi faktor lingkungan dan pilihan gaya hidup juga memengaruhi seberapa banyak lemak visceral yang kita miliki. Misalnya, mengonsumsi makanan berlemak dan karbohidrat (gula) dapat membuat tubuh membentuk lebih banyak lemak visceral.

Gaya hidup tidak aktif dapat menghasilkan lebih banyak lemak perut daripada yang digunakan tubuh untuk energi. Meskipun mungkin banyak yang tidak menyadarinya, stres juga dapat berperan dalam lemak visceral. Salah satu hormon yang dapat memengaruhi adiposit lemak visceral adalah hormon stres kortisol. Hormon ini membuat tubuh menambah simpanan lemak visceral.
Kondisi yang mempengaruhi komposisi lemak visceral
Kondisi paling umum yang memengaruhi lemak visceral adalah obesitas dan sejumlah masalah kesehatan terkait, termasuk diabetes, kolesterol tinggi, serta penyakit sistem peredaran darah, seperti aterosklerosis.
Namun, penyakit sistem endokrin tertentu juga dapat memengaruhi lemak visceral. Sebagian besar penyakit ini tidak umum, tetapi bisa sangat serius. Contohnya meliputi jenis gangguan jaringan lemak tertentu (lipodistrofi), sindrom Cushing, hipotiroidisme, dan steatohepatitis terkait disfungsi metabolik.
Memantau jumlah lemak visceral
Karena kita tidak dapat melihat atau merasakan lemak viseral, maka harus mengandalkan cara lain untuk memantaunya. Bentuk tubuh dan ukuran tubuh adalah indikator terbaik untuk mengetahui jumlah lemak yang kita miliki.
Menghitung jumlah lemak visceral
Kisaran lemak viseral normal seharusnya sekitar 10% dari lemak tubuh. Kita dapat mengetahui kadar lemak perut ini dengan menghitung persentase lemak tubuh total dan kemudian mengurangi 10%. Jika persentase lemak tubuh lebih tinggi dari yang direkomendasikan, maka kisaran lemak visceral juga akan lebih tinggi.
Ada beberapa cara untuk memeriksa distribusi lemak tubuh:
* Ukuran pinggang: Lingkarkan pita pengukur di pinggang tepat di atas tulang pinggul. Bagi wanita, 35 inci atau lebih berarti berisiko mengalami masalah kesehatan akibat lemak visceral. Bagi pria, angkanya adalah 40 inci atau lebih.
* Rasio pinggang-pinggul: Ukur ukuran pinggang dan ukuran pinggul (lingkarkan pita pengukur di bagian terlebar pinggul). Bagi ukuran pinggang dengan ukuran pinggul. Rasio pinggang-pinggul di atas 0,85 pada wanita dan 0,90 pada pria menunjukkan obesitas perut.
* Indeks massa tubuh (BMI), mengukur lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan. BMI 30 atau lebih menunjukkan kemungkinan kelebihan berat badan dan mungkin memiliki kadar lemak visceral yang lebih tinggi.
* Rasio pinggang-tinggi: Bagi ukuran pinggang dengan tinggi badan. Lingkar berat badan tidak boleh lebih dari setengah ukuran tinggi badan. Penelitian menunjukkan bahwa rasio yang lebih tinggi dari itu dapat meningkatkan risiko penyakit peredaran darah dan metabolisme. (BS)