Berandasehat.id – Uji coba pil penurun kolesterol baru telah menunjukkan hasil yang menjanjikan bagi orang dengan hiperkolesterolemia familial heterozigot (HeFH), kelainan genetik yang menyebabkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) di level tinggi.

HeFH adalah kondisi umum yang memengaruhi sekitar 1 dari 250 orang, disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengganggu kemampuan tubuh untuk membuang kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) dari aliran darah.

Kondisi bawaan ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik prematur (ASCVD), penumpukan lemak di arteri, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang dapat membatasi aliran darah ke organ vital.

Obat itu, disebut Enlicitide dan dikembangkan oleh Merck, adalah jenis baru penghambat PCSK9.

Obat ini bekerja dengan mengikat PCSK9, protein darah yang biasanya mendegradasi reseptor hati yang membersihkan kolesterol LDL.

Dengan memblokir PCSK9, Enlicitide melindungi reseptor ini dan meningkatkan kemampuan hati untuk membersihkan kolesterol LDL dari aliran darah, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.

Uji coba ini merupakan uji coba acak fase 3, 52 minggu, yang melibatkan 303 orang dewasa dari 17 negara dengan HeFH yang sudah mengonsumsi statin atau terapi penurun lipid lainnya.

Peserta dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Satu kelompok menerima pil Enlicitide 20 mg sekali sehari sementara kelompok lainnya menerima pil tidak aktif (plasebo).

Baik pasien maupun dokter tidak tahu siapa yang menerima pil yang mana.

Setelah 24 minggu, kadar kolesterol LDL turun rata-rata 58,2% pada pasien yang mengonsumsi Enlicitide, sementara mereka yang menggunakan plasebo hampir tidak mengalami perubahan.

Pada tahap 52 minggu di akhir uji coba, pasien Enlicitide mencapai penurunan rata-rata 55,3% dalam kolesterol LDL mereka, sementara kelompok plasebo mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 8,7%.

Terapi baru yang potensial ini juga menurunkan kadar partikel kolesterol lain yang berkontribusi terhadap risiko ASCVD. Kadar apolipoprotein B berkurang 48,2% dan kadar Lipoprotein (a) berkurang 24,7%.

Keamanan obat

Obat ini juga ditoleransi dengan baik dengan sedikit efek samping. Proporsi peserta yang melaporkan setidaknya satu efek samping serupa antar kelompok: 77,7% untuk Enlicitide dan 76,2% untuk plasebo.

Proporsi peserta yang berhenti minum obat karena efek samping juga serupa, dengan 2% untuk Enlicitide dan 3% untuk plasebo.

“Pada orang dewasa dengan hiperkolesterolemia familial heterozigot, Enlicitide merupakan pengobatan yang efektif dan ditoleransi dengan baik untuk menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah,” tulis para peneliti dalam studi yang telah dipublikasikan di jurnal JAMA.

Uji coba Enlicitide yang sedang berlangsung sedang mengumpulkan data tentang apakah penurunan kolesterol yang kuat ini menghasilkan lebih sedikit serangan jantung dan stroke.

Para ilmuwan juga ingin menguji pil tersebut pada populasi pasien berisiko tinggi yang lebih luas di luar mereka yang menderita HeFH. (BS)