Berandasehat.id – Obesitas menjadi masalah kesehatan global yang butuh penanganan serius. Lebih dari 3,7 juta orang meninggal dunia akibat penyakit yang berkaitan dengan obesitas atau kelebihan berat badan secara global pada 2021, lebih banyak daripada gabungan malaria, tuberkulosis, dan HIV, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Generasi baru obat penekan nafsu makan yang disebut agonis GLP-1, yang mencakup merek-merek terkenal Ozempic dan Mounjaro, telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, perawatan ini memerlukan suntikan rutin, pendinginan, dan bisa sangat mahal.

Dengan jumlah uang yang sangat besar yang dipertaruhkan, perusahaan farmasi telah berlomba untuk menjadi yang pertama memasarkan pil yang lebih sederhana yang memanfaatkan kekuatan penurunan berat badan GLP-1.

Ada kabar baik dari hasil studi teranyar: Pil harian yang lebih murah dan lebih mudah dikonsumsi daripada obat penurun berat badan yang tersedia saat ini membantu orang menurunkan sekitar 1/10 berat badan selama hampir 18 bulan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menguji obat baru tanpa jarum suntik yang disebut orforglipron yang dikembangkan oleh raksasa farmasi AS Eli Lilly, yang juga membuat Mounjaro.

Lebih dari 1.500 orang dewasa di 10 negara dengan obesitas dan diabetes tipe 2 mengonsumsi pil tersebut setiap hari di samping saran untuk makan makanan sehat dan berolahraga.

Peserta yang menerima dosis tertinggi 36 miligram kehilangan sekitar 10% berat badan mereka setelah 72 minggu, dibandingkan dengan dua persen pada kelompok yang menerima plasebo (tidak mengandung bahan aktif, berfungsi sebagai kontrol), menurut penelitian tersebut.

Hal ini serupa dengan penelitian yang dipublikasikan awal tahun ini yang menemukan bahwa orang dengan obesitas, tetapi bukan penderita diabetes, kehilangan sekitar 12% berat badan saat mengonsumsi pil tersebut.

Angka-angka ini masih jauh di bawah penurunan berat badan sebesar 22% yang dialami oleh orang yang mengonsumsi Mounjaro suntik mingguan selama periode yang sama.

Efek samping yang terlihat selama uji coba terbaru mencerminkan efek samping yang telah diamati pada obat GLP-1 suntik, termasuk mual, muntah, konstipasi, dan diare, terutama pada dosis yang lebih tinggi.

Temuan menarik dan menjanjikan atasi obesitas

“Sangat menarik memiliki obat oral yang memberikan penurunan berat badan dua digit, yang rata-ratanya adalah 23 pon (10 kilogram),” kata penulis utama studi Deborah Horn dari UTHealth Houston dalam sebuah pernyataan.

Jika orforglipron disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), obat ini dijadwalkan tersedia pada tahun 2026 dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan obat suntik yang ada saat ini.

GLP-1 suntik dapat berharga lebih dari US$1.000 per bulan di AS. Beberapa ahli telah meminta perusahaan farmasi untuk membuat versi generik yang murah (menurut penelitian dapat diproduksi dengan harga US$4 per bulan), tersedia di negara-negara miskin di mana obat tersebut dapat menyelamatkan nyawa paling banyak.

Obat GLP-1 awalnya dikembangkan untuk diabetes, tetapi penelitian menunjukkan bahwa obat ini dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan yang semakin luas, termasuk penyakit jantung, sleep apnea, dan bahkan kecanduan, demikian laporan AFP. (BS)