Berandasehat.id – Stunting (tubuh kerdil) masih menjadi masalah di Indonesia. Prevalensi stunting di Tanah Air tercatat sebesar 19,8 persen pada 2024, menurun dari 21,6 persen pada 2022, namun masih meleset dari target pemerintah sebesar 14 persen. Butuh upaya kolektif untuk mengatasi masalah gizi yang memiliki dampak jangka panjang pada kualitas generasi mendatang.  

“Stunting bukan sekadar masalah gizi, tetapi masalah masa depan generasi. Oleh karena itu, bantuan harus datang secara holistik, dari hulu ke hilir, mulai dari sanitasi, air bersih, hingga asupan nutrisi,” ujar Deputi Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat, Kemendukbangga/BKKBN Sukaryo Teguh Santoso seraya menambahkan untuk menurunkan angka prevalensi stunting dibutuhkan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi.

Penyebab stunting sangat beragam, mencakup pola asuh yang tidak tepat (terutama pemberian makanan pendamping ASI), kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, minimnya edukasi gizi, dan kurangnya pemeriksaan kesehatan secara rutin saat kehamilan dan tumbuh kembang anak. 

Sekretaris Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan menyampaikan bahwa akar persoalan kesehatan ibu dan anak dimulai sejak masa remaja. “Minimnya kesiapan kesehatan perempuan menjadi tantangan yang harus diatasi melalui edukasi berkelanjutan,” ujarnya.

Dua bulan pertama kehamilan merupakan periode krusial karena seluruh sistem saraf janin telah mulai terbentuk. Karena itu, deteksi dini kehamilan, pemeriksaan antenatal care (ANC) yang rutin dan tepat waktu serta pemenuhan nutrisi menjadi kunci untuk memastikan tumbuh kembang janin yang sehat.

Dalam upaya mendukung pemerintah untuk mengentaskan stunting, Blackmores melanjutkan komitmennya melalui kampanye baru #AwalYangBaikUntukBuahHati.

Menurut Country Head/Director Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto, di bawah payung kampanye ini, Blackmores memperluas jangkauan inisiatifnya dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada dukungan nutrisi, tetapi juga memperkuat edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi para penyuluh KB serta kader yang mendampingi keluarga berisiko stunting, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga keluarga dengan balita,” ujar Dickson.

Seluruh inisiatif ini berada di bawah kampanye #AwalYangBaikUntukBuahHati, sebuah komitmen Blackmores untuk memastikan setiap ibu mendapatkan dukungan nutrisi terbaik sejak masa kehamilan hingga menyusui.

“Melalui kampanye ini, Blackmores mendorong pentingnya pemenuhan nutrisi mikro yang tepat sebagai fondasi awal bagi tumbuh kembang buah hati, sekaligus mendukung perjalanan kehamilan dan menyusui yang lebih sehat dan berkualitas,” imbuh Dickson.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Blackmores terlibat dalam berbagai inisiatif percepatan penurunan stunting di sejumlah wilayah prioritas nasional. Di Nusa Tenggara Timur, Blackmores mendukung program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penurunan Stunting melalui pemberian produk Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold.

Blackmores juga berpartisipasi dalam kegiatan Kawal Bumil Festival yang diinisiasi Rumah Zakat dan PKBI DKI Jakarta bersama BKKBN Jawa Barat dan UNFPA, yang berfokus pada peningkatan kesehatan ibu hamil melalui edukasi dan pendampingan serta memperluas akses layanan kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan ini juga menjadi momen simbolis penyaluran produk Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold senilai Rp1,1 miliar (setara dengan 10.000 botol) kepada ibu hamil di wilayah prioritas di Jawa Barat.

Selain itu, tahun ini Blackmores juga mendonasikan produk yang sama senilai Rp1,4 miliar bersama Klinik Bumi Sehat untuk ibu hamil dan menyusui di Bali, Aceh, Lombok, dan Papua.

Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold mengandung 17 nutrisi mikro seperti asam folat, zat besi, kalsium, yodium, omega-3, serta vitamin dan mineral penting lainnya seperti vitamin B, C, E, dan zinc.

Formula ini membantu melengkapi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil dan menyusui untuk mendukung kehamilan yang sehat sekaligus mempersiapkan proses persalinan dan menyusui. Upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak, khususnya di daerah yang masih menghadapi tantangan stunting.

Dengan tambahan distribusi ini, total bantuan Blackmores telah mencapai Rp2,5 miliar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. (BS)