Berandasehat.id – Parents, bijaklah dalam memberikan gawai untuk buah hati. Pasalnya studi menemukan bahwa di awal masa remaja, kepemilikan ponsel pintar dikaitkan dengan depresi, obesitas, dan kurang tidur.
Studi yang diterbitkan daring pada 1 Desember 2025 di Pediatrics itu dijalankan oleh Ran Barzilay, M.D., Ph.D., dari Rumah Sakit Anak Philadelphia, dan rekan yang meneliti apakah kepemilikan ponsel pintar dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih buruk dalam sampel 10.588 peserta dari studi Perkembangan Kognitif Otak Remaja.
Hubungan kepemilikan ponsel pintar dan usia pertama kali memperoleh ponsel pintar (yang dilaporkan oleh pengasuh), dengan depresi, obesitas, dan kurang tidur, dinilai pada usia 12 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa pada usia 12 tahun, kepemilikan ponsel pintar versus tidak memiliki ponsel pintar dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, obesitas, dan kurang tidur (rasio peluang, masing-masing 1,31, 1,40, dan 1,62).

Ada hubungan antara usia kepemilikan ponsel pintar yang lebih muda dengan obesitas dan kurang tidur (rasio peluang, 1,09 dan 1,08 untuk setiap tahun awal kepemilikan).
Setelah mengendalikan kesehatan mental dan tidur awal, pada usia 13 tahun, di antara 3.486 remaja yang tidak memiliki ponsel pintar pada usia 12 tahun, mereka yang telah memiliki ponsel pintar dalam setahun terakhir memiliki peluang lebih tinggi untuk melaporkan psikopatologi tingkat klinis dan kurang tidur dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki ponsel pintar (rasio peluang, masing-masing 1,57 dan 1,50).
Tim peneliti menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami dampak buruk kepemilikan ponsel pintar selama transisi dari masa kanak-kanak ke remaja, periode perkembangan yang sudah berisiko tinggi terhadap gangguan kejiwaan dan masalah tidur, demikian laporan Healthday. (BS)