Berandasehat.id – Tidak jarang seseorang memiliki satu atau lebih anggota keluarga yang menderita penyakit jantung. Meskipun demikian, sebagian orang mungkin bahkan tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit jantung sampai mengalami serangan jantung atau stroke atau didiagnosis menderita gagal jantung.
Terlepas dari prevalensi penyakit jantung, banyak orang masih belum memahami bagaimana genetika dapat memengaruhi penyakit jantung dan, yang terpenting, apa yang dapat mereka lakukan untuk menurunkan risikonya.
Stephen Kopecky, M.D., seorang ahli jantung di Mayo Clinic, mengatakan penyakit jantung adalah istilah luas yang menggambarkan beberapa kondisi yang memengaruhi struktur dan fungsi jantung.
Jenis penyakit jantung yang paling umum adalah penyakit arteri koroner, biasanya disebabkan oleh penumpukan plak di dalam dan di sekitar dinding arteri pada jantung. Ada pula penyakit katup jantung, penyakit otot jantung (kardiomiopati), kondisi yang melibatkan sistem listrik jantung (aritmia), atau penyakit jantung bawaan. “Gejala pastinya bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit,” ujar Kopecky dikutip laman MedicalXpress.
Faktor gaya hidup, mencakup seberapa banyak aktivitas fisikk, pola makan, kualitas tidur, memainkan peran terbesar dalam kesehatan jantung. Tetapi ada keadaan yang tidak dapat dikendalikan, yaitu, genetika dan riwayat keluarga, juga memengaruhi risiko penyakit jantung.
Penyakit jantung bawaan, misalnya, diperkirakan diturunkan dalam keluarga. “Artinya kondisi tersebut dapat diturunkan, juga disebut diwariskan, dari orang tua ke anak,” ujarnya.
Penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa kondisi genetik, seperti sindrom Down dan jenis distrofi otot tertentu, mungkin terkait dengan kondisi kardiovaskular.

Riwayat keluarga juga dapat berperan dalam penyakit jantung yang berkembang di kemudian hari. Meskipun angka pastinya bervariasi, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa orang dengan riwayat keluarga penyakit arteri koroner, misalnya, memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut sendiri.
Demikian pula, orang dari keluarga dengan dua atau lebih kematian dini terkait jantung memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular sendiri sebelum usia 50 tahun.
Memahami riwayat keluarga adalah bagian penting dari teka-teki ini, menurut Dr. Kopecky.
Namun sebaiknya tidak melebih-lebihkan risiko genetik. “Genetika menyumbang 20% hingga 30% dari risiko,’ kata Dr. Kopecky. “Tetapi kebiasaan positif seperti olahraga teratur dan diet sehat dapat memengaruhi gen jauh lebih drastis.”
Menurutnya, gaya hidup baik tertentu dapat ‘mematikan’ gen buruk dan ‘mengaktifkan’ gen baik. “Kami melihat pasien di klinik pencegahan dengan kolesterol sangat tinggi, yang ditentukan secara genetik. Kami tahu bahwa jika mereka memiliki gaya hidup yang baik, dimulai sejak dini, itu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke,” ulasnya.
Dengan kata lain, kebiasaan sehari-hari, dari tahun ke tahun yang kita lakukan untuk melindungi kesehatan jantung sering kali jauh lebih berdampak daripada lotere genetik.
Tidak ada sihir atau rutinitas tunggal yang akan mencegah penyakit jantung dan komplikasinya yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke.
Saat ini, kebanyakan orang tahu bahwa pilihan kecil dan konsisten di semua bagian kehidupanlah yang akan berdampak besar.
Untuk memulai, pertimbangkan strategi berikut:
* Konsumsi berbagai makanan bergizi. Saat memilih makanan dan camilan, tekankan buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Batasi makanan yang terlalu manis, asin, dan olahan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol.
* Bergeraklah sebanyak mungkin. Untuk orang dewasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan minimal 150 menit aktivitas sedang setiap minggu. Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, dan menjaga berat badan yang sehat untuk jantung.
Untuk memulai, Dr. Kopecky merekomendasikan untuk memasukkan sebanyak mungkin gerakan ke dalam rutinitas harian, dan meluangkan waktu untuk latihan kekuatan ringan dan latihan interval sesering mungkin. Berkebun, berjalan kaki, dan menggunakan tangga.
* Prioritaskan tidur. Dr. Kopecky mengatakan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan jantung dan kualitas hidup secara keseluruhan. Untuk memastikan cukup istirahat, Dr. Kopecky merekomendasikan untuk selalu tidur dan bangun pada waktu yang sama.
* Berhenti merokok dan hindari alkohol. Serangan jantung lebih sering terjadi pada orang yang merokok. Bagi yang menggunakan produk tembakau apa pun, berhenti sesegera mungkin akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Demikian pula, batasi asupan alkohol atau hindari alkohol sama sekali. (BS)