Berandasehat.id – Michelle Ranavat, pendiri merek kecantikan Ranavat yang terinspirasi dari India, mungkin adalah orang pertama yang mengemukakan potensi hubungan matcha dan kerontokan rambut di media sosial. Klaim ini benar atau sakadar isapan jempol semata?

“Rambut saya mulai rontok karena saya terlalu banyak minum matcha,” ujarnya di media sosial, seraya menyebut bahwa matcha dapat menghambat penyerapan zat besi, yang kemudian dapat memengaruhi pertumbuhan rambut.

Pemeriksaan fisik tahunan menunjukkan bahwa ia kekurangan zat besi. “Saya menyadari bahwa kekurangan zat besi jelas merupakan sesuatu yang berkontribusi pada kerontokan rambut, dan salah satu hal terbesar yang saya lakukan tahun ini adalah beralih dari kopi ke matcha,” katanya dikutip Elle secara daring.

Ranavat benar bahwa ada hubungan antara matcha, zat besi, dan kerontokan rambut, tetapi dengan catatan jika konsumsinya berlebihan. “Efeknya sangat bergantung pada dosis dan konteks. Penting untuk mengetahui berapa banyak matcha yang dikonsumsi dan kapan mengonsumsinya,” jelas Brianna Diorio, PhD, seorang praktisi Nutrisi Diagnostik Fungsional bersertifikat dan direktur pendidikan produk di Nutrafol.

Folikel rambut terpengaruh ketika kadar zat besi atau feritin rendah. “Folikel rambut sangat membutuhkan oksigen, dan zat besi membantu memproduksi hemoglobin, yang membawa oksigen ke kulit kepala,” jelas Lars Skjøth, pendiri Hårklinikken, sebuah klinik kulit kepala dan merek perawatan rambut rontok.

“Jika zat besi langka, tubuh mungkin mencoba ‘meminjam’ feritin dari folikel rambut dan mengganggu siklusnya,” imbuhnya.

Imbasnya, kadar zat besi rendah dapat menyebabkan rambut rontok lebih cepat.

Sementara itu, seperti yang dicatat Diorio, semua jenis teh, termasuk matcha, yang kaya tanin dan polifenol dapat mengurangi penyerapan zat besi jika dikonsumsi bersama makanan.

Tanin dan polifenol mengikat jenis zat besi yang disebut non-heme, yang melimpah dalam makanan nabati dan dapat memengaruhi penyerapannya.

“Tanin dalam produk seperti kopi dan teh dapat mengurangi penyerapan zat besi [non-heme] hingga 80 hingga 90 persen,” kata Jay Small, salah satu pendiri Arey.

Dengan dosis yang cukup tinggi, tambahnya, itu mengakibatkan defisit (zat besi) dan itu akan berdampak buruk seiring waktu. Namun demikian zat besi heme, yang berasal dari sumber hewani, tidak terlalu terpengaruh oleh polifenol.

Diorio mengatakan, minum empat hingga enam cangkir sehari dapat memicu kadar zat besi rendah, ditambah bila mengonsumsi makanan yang sebagian besar berbasis tumbuhan,.

Secara umum, selain dalam kasus ekstrem, kebiasaan minum matcha mungkin tidak berbahaya bagi rambut. “Bahkan jumlah matcha yang cukup tinggi, seperti satu cangkir di pagi hari, sebelum tengah hari, dan di sore hari, tidak akan cukup untuk menyebabkan kerontokan rambut yang serius,” kata Skjøth.

Bahkan, matcha sebenarnya bisa bermanfaat untuk pertumbuhan rambut. Menurut Gretchen Friese, seorang ahli trikologi untuk BosleyMD, matcha mengandung EGCG dan vitamin serta mineral lain yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit kepala, dan mungkin mendorong pertumbuhan rambut.

Jadi bagaimana cara terbaik menikmati matcha? Minumlah matcha, jangan terlalu banyak, dan pisahkan dari waktu makan (sekitar satu atau dua jam sebelum atau sesudah makan). “Dan jika ingin menyerap zat besi secara umum, minumlah dengan sedikit vitamin C,” saran Diorio, yang menyarankan menambahkan sedikit jus jeruk ke dalam minuman matcha. (BS)