Berandasehat.id – Guna memastikan setiap orang tetap memiliki kesehatan di saat ini dan di usia emas nanti, penting untuk menjaga gaya hidup sehat dan aktif sejak dini.  Untuk mencapai tujuan ini, latihan fisik dapat dilakukan dengan hal yang paling mudah dan dapat dilakukan di rumah saja seperti misalnya berjalan, berlari, dan melompat. 

Liliyana Natsir latihan di rumah selama pandemi (dok. Anlene)

“Namun untuk dapat mencapai kesehatan tubuh secara menyeluruh dan menghindari risiko terjadinya cedera olahraga, maka latihan fisik tersebut harus dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur, serta tercukupi nutrisi,” ujar dr. Angelica Anggunadi, SpKO, dalam temu media daring menandai peluncuran Anlene Actifit 3X dan Anlene Gold 5X, Selasa (3/8).

Dokter spesialis kedokteran olahraga mengatakan, tubuh kita membutuhkan asupan cairan dan nutrisi yang bisa mendukung kebutuhan energi dalam melakukan latihan fisik, dan membantu peningkatan kekuatan tulang, sendi dan otot seperti kalsium, kolagen, vitamin C dan juga protein, serta berbagai nutrisi tambahan seperti magnesium, zinc dan kalium.

“Kalau kita mau melakukan latihan berjalan, berlari atau melompat dengan aman, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, perhatikan apakah saat ini kita sedang memiliki keluhan atau masalah di area pinggang ke bawah, ataupun di area tubuh lain namun keluhan dirasakan memberat atau semakin terasa saat melakukan latihan-latihan tersebut,” saran Angelica. 

Angelica menambahkan, hal itu harus diperhatikan karena pada prinsipnya, kita harus menghindari dulu gerakan latihan apapun yang menyebabkan timbulnya keluhan rasa nyeri atau tidak nyaman. “Kedua, kondisi atau masalah kesehatan tertentu yg harus diwaspadai adalah adanya kondisi atau masalah metabolik (misalnya darah tinggi, kencing manis, kelebihan kolesterol, stroke) atau pada jantung,” ujarnya.

Angelica menyarankan untuk masalah ini, konsultasikan semua kondisi kepada dokter sebelum memulai latihan untuk memastikan olahraga yang dilakukan tidak memperburuk kondisi atau masalah kesehatan yang ada. 

Ketiga, hal yang harus diperhatikan juga adalah teknik latihan yang benar, khususnya dalam hal melakukan gerakan mendarat pada latihan lompat. “Saat mendarat setelah melompat, pastikan kedua kaki dibuka selebar pinggul, kedua lutut tidak menekuk ke dalam dan tidak ditekuk terlalu banyak hingga posisi lutut terlalu maju ke depan (melebihi posisi jari-jari kaki),” saran Angelica.

Peraih Medali Emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di cabang bulu tangkis, Liliyana Natsir mengatakan berada di rumah saja bukan berarti tidak dapat melakukan latihan fisik optimal. “Kita tetap dapat bergerak lebih dengan menjaga kekuatan tulang, kelenturan sendi, dan energi otot sepanjang hari sebagai investasi kesehatan di masa depan. Saat ini, saya percaya bahwa semua orang dapat menjadi atlet di rumah, dengan semudah menjalani latihan fisik dasar seperti berlari, berjalan dan melompat,” ujarnya.

Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Liliyana yang biasa disapa Butet, mengaku melawan rasa malas dengan pola pikir positif untuk tubuhnya tetap bugar di saat pandemi. “Sekarang PPKM gini rasa magernya lebih kuat. Tapi walaupun mantan atlet, investasi kesehatan itu penting. Maka aku ubah mindset untuk tidak mager. Meskipun di rumah aja sebisa mungkin melakukan aktivitas fisik ringan,” bebernya.

Selama pandemi, Butet memilih aktivitas simpel yang bisa dilakukan di rumah. Menurutnya, ruang terbatas tidak berarti membuat seseorang untuk malah berolahraga. 

Menurut Butet, olahraga di rumah yang baik adalah yang dilakukan dengan konsisten, sesuai anjuran, dan sesuai dengan kondisi masing-masing orang. (BS)