Berandasehat.id – Moderna mengatakan antibodi penawar yang dihasilkan oleh vaksin COVID-19 terhadap tiga varian virus yang menyebabkan penyakit yang tengah menjadi wabah global ini berkurang secara substansial 6 bulan setelah dosis kedua.

Karena itu, perusahaan memprediksi bakal terjadi peningkatan infeksi terobosan dengan kebutuhan adanya booster sebelum musim dingin.
Dalam sebuah percobaan, dosis vaksin Moderna 50 miligram, yang diberikan sebagai suntikan ketiga, meningkatkan kadar antibodi pada 20 orang yang sebelumnya divaksinasi sebesar 32 kali terhadap varian Beta, 44 kali terhadap varian Gamma, dan 42 kali terhadap Delta, demikian dilaporkan Contagion.
Data baru itu disajikan kepada investor dan didasarkan pada studi kecil yang belum dipublikasikan dalam literatur medis.
Perusahaan farmasi itu juga mengatakan vaksinnya tetap sangat efektif untuk mencegah hasil COVID yang parah selama 6 bulan.
Pekan lalu, Pfizer merilis data awal yang menunjukkan penurunan serupa dalam perlindungan dari vaksin COVID-19 yang dibuat bersama BioNTech. Perusahaan juga menunjukkan dosis ketiga sebagai booster yang secara substansial meningkatkan perlindungan, termasuk terhadap varian Delta.
Hasil baru datang hanya satu hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara kaya untuk menunda dosis ketiga sampai lebih banyak populasi dunia bisa mendapatkan dosis pertama.
Lebih dari 80% dari 4 miliar dosis vaksin yang diberikan di seluruh dunia telah didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan tinggi. (BS)