Berandasehat.id – Beberapa aturan dasar menekankan agar kita tidak membuat tubuh stres sebelum atau sesudah vaksin dan menghindari penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berlebihan, beberapa ahli juga menyarankan bahwa mereka yang telah divaksinasi harus menghindari menggosok tempat suntikan terlalu banyak. Mereka yang habis divaksin juga disarankan untuk tidak memberi tekanan atau pijatan berlebih pada area tersebut.

Meskipun rasa sakit di tempat suntikan adalah sesuatu yang paling khas dari efek samping vaksinasi, namun memijat daerah bekas suntikan tidak disarankan. Kenapa? Tentu ada alasannya.
Pasca-vaksinasi, rasa sakit dan kekakuan yang dialami di tempat suntikan adalah salah satu efek samping vaksin yang umum dibicarakan. Rasa sakit dan kemerahan, yang juga bisa muncul dalam bentuk ‘lengan COVID’ yang ekstrem, bisa berlangsung berhari-hari dan menyulitkan seseorang untuk menggerakkan lengan atas tempat vaksin disuntikkan.
Meskipun sepele, rasa sakit dan nyeri di tempat tersebut dianggap sebagai reaksi lokal terhadap injeksi vaksin, yaitu efek yang muncul di tempat yang tepat di mana suntikan diberikan. Reaksi yang menyebabkan nyeri lengan adalah contoh bagaimana tubuh pertama kali merasakan vaksin.
Ketika kita mendapatkan suntikan, tubuh menganggapnya sebagai cedera, seperti pendarahan atau luka dan mengirimkan sel kekebalan ke lengan dan melemaskan pembuluh darah. Sebagai bagian dari proses, sel-sel kekebalan juga menyebabkan peradangan, yang nantinya membantu kita dalam melindungi dari patogen yang sama jika memasuki tubuh.
Inilah yang disebut para ahli sebagai ‘reaktogenisitas’ vaksin. Beberapa iritasi lengan juga berasal dari otot yang bereaksi terhadap sejumlah kecil cairan vaksin yang disuntikkan ke lengan. Selain rasa sakit, beberapa orang juga bisa mengalami kemerahan, iritasi dan bengkak di dekat tempat suntikan.
Beberapa respons lokal terhadap vaksin, seperti mengalami kekakuan atau pembengkakan ringan di tempat suntikan bisa sangat menyakitkan dan menyulitkan untuk menggerakkan lengan. Sementara memijat area atau menggosok wilayah bekas suntikan dengan tujuan menenangkan mungkin tampak sangat membantu dan meredakan peradangan, para ahli menyarankan untuk tidak melakukannya. Menggosok dengan cepat pada titik injeksi tertentu juga bisa berakibat buruk.
Salah satu alasan utama mengapa hal ini disarankan adalah terkait cara di mana vaksin disuntikkan, yaitu melalui rute intramuskular. Dengan vaksin dikirim melalui intramuskular (sebagian besar suntikan vaksin COVID-19 dikirim melalui cara ini sekarang), menggosok, mencubit, atau memijat tempat suntikan dapat mengganggu efektivitas vaksin.
Meskipun tampaknya meredakan dan menghilangkan rasa sakit pasca-vaksinasi, namun pemijatan pada titik tersebut jarang menyebabkan obat masuk kembali melalui jaringan subkutan yang ada di lapisan terdalam kulit. Jadi sebagai tindakan pencegahan, memijat atau menggosok dengan keras sebaiknya dihindari untuk saat ini.
Vaksinator juga menyarankan bahwa menggosok atau memijat harus dihindari segera setelah atau beberapa jam setelah vaksinasi, ketika diharapkan obat vaksin mencapai tingkat puncaknya dan dengan demikian menghindari penyerapan yang berlawanan, demikian Times of India. (BS)