Berandasehat.id – Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) merilis data uji coba yang menunjukkan anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun terlindungi 90,7% dari gejala COVID-19 setelah menerima 2 dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
Anak-anak diberi 2 dosis 10 gram vaksin Pfizer-BioNTech (BNT162b2) dengan selang waktu 3 minggu. Populasi percobaan terdiri dari sekitar 1500 anak-anak antara 5 hingga 12 tahun, demikian menurut dokumen pengarahan Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait (VRBPAC).
“Hasilnya menunjukkan bahwa seri utama dua dosis BNT162b2 10 g yang diberikan kepada anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun menghasilkan penetralan 50% dari SARS-CoV-2. Titer (jumlah) yang tidak lebih rendah dari titer yang ditimbulkan oleh dua dosis BNT162b2 30 g pada dewasa muda berusia 16 hingga 25 tahun,” demikian bunyi pernyataan itu.

Analisis tambahan yang dilakukan untuk mengukur kemanjuran/khasiat terhadap varian Delta menemukan bahwa titer penetral serum 1 bulan setelah dosis kedua sebanding dengan yang melawan galur/varian asli.
Khasiat vaksin (VE) terhadap penyakit COVID-19 bergejala yang dikonfirmasi laboratorium dimulai setidaknya 7 hari setelah dosis kedua. Pada peserta tanpa infeksi COVID-19 sebelumnya, VE mencapai 90,7%. Tidak ada kasus COVID-19 yang parah dan tidak ada kasus MIS-C dilaporkan pada periode tindak lanjut 3 bulan setelah vaksin kedua.
Profil reaktogenisitas kelompok usia ini ringan sampai sedang; sebagian besar kejadian muncul 1-2 hari setelah vaksinasi dan menghilang segera setelah itu. Efek samping yang paling umum adalah nyeri tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan kedinginan.
Profil efek samping (AE) pasca-vaksinasi sebagian besar mencerminkan reaktogenisitas. Tidak ada AE serius terkait vaksin yang dilaporkan. Selain itu, tidak ada kasus miokarditis atau perikarditis yang diamati dari periode vaksinasi hingga 3 bulan masa tindak lanjut setelah dosis kedua.