Berandasehat.id – Pernah dengar istilah burnout? Tampaknya selama pandemi istilah burnout begitu familiar ya. Meski umumnya kondisi ini dipicu oleh situasi yang berhubungan dengan pekerjaan, namun nyatanya aspek kehidupan lain juga dapat memicu burnout, khususnya di masa yang penuh ketidakpastian.
Untuk menyiasati kondisi ini, memanjakan diri atau self-reward kerap menjadi solusi cepat. Namun, memanjakan otak juga penting untuk dilakukan. Pasalnya, kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan, seperti halnya yang ditulis oleh Daniel Amen pada bukunya ‘Change Your Brain: Change Your Life (Revised and Expanded)’.

Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia mengatakan, kondisi mental seseorang memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otaknya. “Untuk menjawab tantangan kesehatan mental yang ada di masyarakat, kami menghadirkan program-program yang disusun secara strategis dan menyasar tujuan sesuai dengan kebutuhan pasien. Seluruh program kami pun dirancang berdasarkan data dengan metode pelatihan otak agar dapat mencapai kondisi mental yang ideal,” terangnya.
Pris berbagi tips ala Stress Management Indonesia dalam menjaga kesehatan otak guna meminimalkan burnout dalam uraian berikut:
1. Terapkan mindfulness
Salah satu penyebab perasaan burnout adalah situasi yang monoton. Hal tersebut bisa membuatmu jenuh sehingga hari-hari dijalani secara auto-pilot sehingga hari-hari dijalani secara terburu-buru dan tanpa istirahat. Tanamkan pola pikir mindful atau kesadaran penuh atas apa yang kamu rasakan, lakukan, maupun keadaan yang sedang terjadi di sekitar. Melalui mindfulness, kamu akan belajar untuk fokus dengan apa yang ada di depanmu sehingga pikiran pun terasa tenang. Terapkan juga pola pikir ini ketika kamu memilih menu santapan harian. Karena bagaimanapun, asupan nutrisi yang baik akan menyehatkan otak juga.
2. Gali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup
Ketika sedang mengalami burnout, kerap kali kita merasa kehilangan arah. Sehingga, inilah waktunya untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri tentang nilai dan tujuan hidup. Mulailah dengan mengeksplorasi hal-hal dan kegiatan yang kamu gemari. Kamu bisa mencoba program dari Stress Management Indonesia seperti Self Discovery untuk mencari tahu kekuatan potensialmu sebagai individu, atau BASIC Brain Discovery untuk mengetahui tipe otakmu yang mencerminkan potensi diri.
3. Cari kebahagiaan di sekitar
Sebelum kamu larut dalam perasaan burnout yang sedang melanda, ada baiknya kamu mencari kebahagiaan di sekitar. Tidak perlu memutar otak, kamu bisa mulai dari melakukan hobi yang dulu membawa kebahagiaan. Atau mungkin keluar rumah sejenak untuk berjalan kaki dan menghirup udara segar. Lebih lanjut, kamu juga bisa mengikuti program 30 Days Happiness Challenge dari Stress Management Indonesia. Melalui program tersebut, kamu akan dibekali rahasia kebahagiaan dari sudut pandang neuroscience yang bisa diaplikasikan pada keseharianmu.
4. Biasakan meditasi
Melalui kegiatan meditasi, otak akan dilatih untuk beristirahat sehingga mampu membantu mengurangi stres dari rasa burnout. Di saat yang bersamaan, kegiatan ini juga dapat membantumu untuk melatih daya fokus serta pengolahan emosi. Untuk memulai rutinitas ini, kamu bisa mencoba berbagai macam metode hingga menemukan cara yang paling cocok dan mendatangkan manfaat untukmu. Cukup dengan meluangkan sepuluh menit setiap harinya, niscaya lambat laun kamu akan terbiasa bermeditasi. Setelah kamu semakin pandai, perpanjanglah durasi meditasi agar otakmu semakin terlatih.
Dapatkan juga informasi seputar kesehatan otak bersama Stress Management Indonesia yang menawarkan program seperti 30 Days Happiness Challenge, Basic Brain Discovery, kelas meditasi menguasai pikiran, serta program-program lainnya.
Kabar baiknya, hingga tanggal 15 Maret mendatang, Stress Management Indonesia dan ShopeePay bekerja sama untuk mempersembahkan voucher cashback hingga 100% yang bisa didapatkan melalui fitur ShopeePay Sekitarmu pada aplikasi Shopee.
Jangan lupa kunjungi situs Stress Management Indonesia di www.stressmanagementindonesia.com untuk mengetahui informasi lebih lanjut. (BS/***)