Berandasehat.id – Sebuah laporan penelitian singkat mendokumentasikan hasil PCR virus monkeypox (cacar monyet) positif yang ditemukan pada sampel dubur yang diambil dari LSL (laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) tanpa gejala.
Temuan ini menunjukkan bahwa vaksinasi terbatas pada mereka yang diketahui terpapar virus monkeypox mungkin bukan strategi yang efektif untuk mencegah infeksi, demikian simpulan laporan yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.
Para peneliti dari Rumah Sakit Bichat-Claude Bernard, Paris, Prancis, secara retrospektif melakukan pengujian virus monkeypox pada semua usapan anorektal yang dikumpulkan sebagai bagian dari program skrining infeksi menular seksual.

Sesuai pedoman Prancis, jenis skrining ini dilakukan setiap 3 bulan di antara LSL dengan banyak pasangan seksual yang menggunakan profilaksis (pencegahan) pra pajanan HIV (PrEP) atau hidup dengan HIV dan menerima pengobatan antiretroviral. Dari 200 orang tanpa gejala yang diskrining yang negatif untuk N. gonorrhoeae dan C. trachomatis, 13 (6,5%) sampel adalah PCR positif untuk virus monkeypox. Dua dari 13 kemudian mengembangkan gejala cacar monyet.
Apakah infeksi tanpa gejala akan berperan dalam penularan virus monkeypox sejauh ini tidak diketahui. Tetapi epidemi cacar monyet di seluruh dunia saat ini dan cara penularan dari manusia ke manusia dapat memberikan bukti bahwa penyebaran tanpa gejala atau praklinis dapat terjadi.
Penulis editorial menyarankan bahwa peran strategis vaksinasi cincin yang diperluas dan intervensi kesehatan masyarakat lainnya di komunitas dengan risiko tertinggi mungkin diperlukan untuk membantu mengendalikan wabah.