Berandasehat.id – Anak-anak yang lahir prematur lebih cenderung memiliki skor IQ dan gangguan kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang lahir cukup bulan.

Namun ada kabar baik. Penelitian baru dari SAHMRI telah menemukan hubungan antara asam lemak omega-3 yang dikenal sebagai asam docosahexaenoic (DHA) dan peningkatan IQ di antara anak-anak yang lahir prematur.

Dr. Jacqueline Gould, pemimpin penelitian yang hasilnya telah dipublikasikan di New England Journal of Medicine, mengatakan bayi yang lahir pada usia kehamilan paling awal (prematur) kekurangan pasokan alami DHA yang biasanya menumpuk di otak selama trimester terakhir kehamilan. “Bayi-bayi ini memiliki konsentrasi DHA yang rendah di jaringan otak mereka, yang dapat berkontribusi pada hasil kognitif yang lebih buruk,” ujarnya.

Gould menambahkan, tujuan dari penelitian adalah untuk menguji apakah melengkapi anak-anak ini dengan DHA setelah mereka lahir, dapat menutupi kekurangan mereka karena kelahiran prematur dan meningkatkan perkembangan otak.

Penelitian mengikuti 323 bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 29 minggu, yang diberi 60mg DHA/kg per hari melalui makanan enteral atau tabung kontrol. Anak-anak itu dibandingkan dengan 333 anak dalam kelompok kontrol, yang menerima emulsi tanpa DHA. 

Pada usia lima tahun, anak-anak di kedua kelompok menjalani tes IQ Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI). “Rata-rata, mereka yang berada dalam kelompok DHA mencetak 3,5 poin lebih tinggi pada skala IQ daripada mereka yang berada dalam kelompok kontrol,” kata Dr. Gould.

“Hasil yang sangat menjanjikan ini menunjukkan DHA memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja kognitif ketika diberikan melalui emulsi untuk bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 29 minggu,” imbuhnya.

Meskipun kemajuan medis selama 30 tahun terakhir telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 29 minggu, belum ada peningkatan dalam perkembangan kognitif mereka.

Memasok DHA kepada bayi-bayi ini saat mereka berada di rumah sakit mungkin merupakan salah satu intervensi sederhana yang dapat membantu meningkatkan fungsi otak, demikian dilaporkan MedicalXpress. (BS)

Advertisement