Berandasehat.id – Infeksi COVID-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan gejala kandung kemih yang terlalu aktif atau memburuk (inkontinensia), menurut sebuah penelitian yang bakal diterbitkan di European Urology Open Science edisi Desember.

Ly Hoang Roberts, dari Oakland University William Beaumont School of Medicine di Royal Oak, Michigan, dan rekannya menilai kejadian sistitis terkait COVID-19 (CAC) dan hubungannya dengan tingkat antibodi SARS-Cov2. Analisis ini melibatkan 1.895 karyawan layanan kesehatan yang berpartisipasi dalam kelompok studi BLAST COVID.

Para peneliti menemukan bahwa 27,4 persen dari mereka dengan serologi positif (COVID-19 tanpa gejala) dan 37,8 persen dari mereka yang positif reaksi berantai polimerase (COVID-19 bergejala) mengalami peningkatan 1 poin atau lebih pada Kuesioner Konsultasi Internasional tentang Inkontinensia (kandung kemih terlalu aktif) sejak awal, dibandingkan 15,8 persen pasien yang tidak terinfeksi (rasio 2,0 dan 3,2, masing-masing).

“Patofisiologi CAC yang tepat belum ditemukan, meskipun yang lain berhipotesis bahwa peningkatan peradangan sistemik pada infeksi COVID-19 dapat menyebabkan peradangan kandung kemih dan dengan demikian mengganggu gejala kemih,” kata para penulis dikutip Healthday. (BS)

Advertisement