Berandasehat.id – Hipertensi jangan dianggap remeh karena memiliki dampak yang luas – bisa berakibat fatal – pada seluruh organ tubuh. Pada pembuluh darah misalnya, hipertensi menekan dinding arteri terlalu keras sehingga merusak bagian dalam dan menyebabkan lemak, atau ‘plak’ terkumpul. Plak itu membuat arteri lebih kaku dan sempit, sehingga tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Saat itulah tekanan mendorong keluar bagian dari dinding arteri dan melemahkannya. Jika pecah, maka bisa terjadi pendarahan di tubuh dan dampaknya bisa serius. Bisa terjadi di arteri mana saja, tetapi aneurisma paling umum terjadi di aorta, yang mengalir di tubuh bagian tengah. Jika arteri rusak, seseorang bisa saja terkena aneurisma meskipun tidak memiliki tekanan darah tinggi.
Apa saja dampak hipertensi yang terjadi pada tubuh? Berikut daftarnya seperti dirangkum dari laman WebMD:
1. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner terjadi ketika plak menumpuk di arteri yang dekat dengan jantung – yang memperlambat aliran darah sehingga memicu nyeri dada atau irama jantung yang aneh (disebut aritmia). Penyumbatan total dapat menyebabkan serangan jantung.
2. Serangan jantung
Ketika cukup banyak plak yang terbentuk, atau gumpalannya terlepas, hal itu dapat memblokir arteri ke jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung. Penyumbatan membuat otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Itu bisa menyakiti atau menghancurkannya. Saat serangan jantung, penderita biasanya merasakan tekanan atau nyeri di dada, tetapi terkadang juga di lengan, leher, atau rahang. Mungkin sulit bernapas, dan bisa pusing atau mual.
3. Penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer sama dengan penyakit arteri koroner, etapi mempengaruhi pembuluh darah yang jauh dari jantung, seperti yang ada di lengan, kaki, kepala, atau perut. Penderita mungkin mengalami nyeri atau kram di kaki, sering kali saat berjalan atau menaiki tangga. Kondisi ini juga bisa membuat mudah lelah. Rasa sakit bisa hilang saat beristirahat dan kembali saat bergerak. Jika tidak diobati, penyakit arteri perifer dapat menimbulkan masalah yang lebih serius seperti stroke, gangguan maag, dan hilangnya sirkulasi di kak yang dapat menyebabkan amputasi.

4. Gagal jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan arteri menyempit. Seiring waktu, hal itu bisa membuat jantung bekerja lebih keras dan menjadi lebih lemah. Akhirnya, menjadi sangat lemah sehingga tidak dapat memasok cukup darah ke seluruh tubuh. Ini yang disebut dengan gagal jantung
5. Pembesaran jantung
Karena bekerja lebih keras untuk menggerakkan darah, otot jantung akan menebal. Akibatnya, jantung menjadi lebih besar. Semakin besar ukurannya, semakin sedikit kemampuannya untuk melakukan tugasnya, yang berarti jaringan tubuh mungkin tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan.
6. Stroke
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke. Ada dua jenis, yakni hemoragik, arteri yang melemah pecah di otak. Serta stroke iskemik, gumpalan plak lepas dan menghalangi aliran darah ke sel-sel otak. Bagian dari otak mulai mati ketika tidak mendapatkan cukup darah. Ini dapat merusak kemampuan individu untuk berpikir, bergerak, berbicara, dan melihat
7. Demensia
Hipertensi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang memasok otak Penyumbatan arteri tersebut dapat memperlambat aliran darah ke seluruh tubuh. Ketika kondisi itu mengubah cara kerja otak, maka terjadilah demensia vaskular – yang mempengaruhi seberapa baik dalam berpikir, berbicara, melihat, mengingat — bahkan cara bergerak. Ini biasanya terjadi perlahan seiring waktu. Tetapi jika mengalami stroke, maka gejalanya terlihat dengan sangat cepat.
8. Gagal ginjal
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama kedua gagal ginjal. Kondisi ini mempersempit dan mengeraskan pembuluh darah yang digunakan ginjal untuk membantu membuang limbah dan cairan ekstra. Ginjal membuat filter khusus, yang disebut nefron, tidak mendapatkan cukup darah dan nutrisi. Hal itu pada akhirnya bisa ‘mematikan’ ginjal untuk selamanya.
9. Gangguan penglihatan
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat memperlambat aliran darah ke retina, lapisan jaringan peka cahaya di bagian belakang bola mata. Ini juga dapat memperlambat perjalanan darah ke saraf optik, yang membantu mengirimkan sinyal ke otak. Bila hal ini terjadi maka dapat menimbulkan masalah penglihatan, entah kabur atau kehilangan penglihatan sama sekali. Hipertensi juga dapat menyebabkan cairan terbentuk di bawah retina, yang dapat melukai jaringan dan merusak penglihatan.
10. Kesulitan ereksi
Tekanan darah tinggi dapat memperlambat aliran darah di mana saja di tubuh. Tanpa darah yang cukup ke penis, pria akan mengalami masalah dalam mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Hal sama juga terjadi di vagina. Lebih sedikit aliran darah ke vagina, baik sebelum maupun saat berhubungan seks, maka akibatnya wanita mungkin tidak terangsang seperti yang diharapkan dan akan lebih sulit untuk mencapai klimaks. Tekanan darah tinggi juga bisa membuat seseorang lebih lelah – yang bisa mengurangi gairah seks.
11. Keropos tulang
Orang dengan tekanan darah tinggi seringkali memiliki lebih banyak kalsium dalam urin mereka. Hipertensi menyebabkan tubuh membuang terlalu banyak mineral yang sangat penting untuk tulang yang kuat. Akibatnya, penderita hipertensi lebih mudah mengalami patah tulang, terutama pada wanita yang lebih tua.
12. Sleep apnea
Hipertensi membuat otot tenggorokan terlalu rileks dan menghentikan pernapasan sebentar, tetapi berulang kali, saat tidur, dikenal dengan istilah sleep apnea. Tekanan darah tinggi tampaknya menyebabkan sleep apnea, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah.
Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat sebelum terlambat. (BS)