Berandasehat.id – Pernah tergores pisau atau tak sengaja terluka kena pisau cukur? Ketika itu terjadi, gumpalan/bekuan darah akan menjadi penyelamat – dengan cepat menghentikan pendarahan, dan ketika sudah selesai, biasanya akan pecah. Namun, terkadang ada yang salah.
Ketika gumpalan darah tidak pecah, hal itu bisa berbahaya dan menyebabkan kondisi medis yang serius. Kondisi itu bisa diperoleh di pembuluh darah di hampir semua bagian tubuh, kemungkinan besar mempengaruhi kaki, terutama jika duduk dalam waktu lama.
Kita kemungkinan mendapatkan gumpalan di arteri, yang membawa oksigen dalam darah dari jantung ke seluruh sel tubuh. Hasilnya bisa sangat serius, karena dapat mencegah oksigen masuk ke jantung, paru, atau otak dan menyebabkan keadaan darurat yang mengancam jiwa, seperti serangan jantung atau stroke.
Gumpalan juga bisa terjadi di pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Ketika itu terjadi, gejala biasanya muncul secara bertahap, tetapi masih bisa menjadi masalah serius.
Penting untuk mengenali gejala saat bekuan darah ini muncul karena dengan demikian akan mendapatkan bantuan medis segera yang bisa menjauhkan dari bahaya. Tetapi perlu diketahui bahwa dalam beberapa kasus, pembekuan dapat terjadi dengan sedikit gejala atau tidak sama sekali.

Gejala Gumpalan Darah di Lengan dan Kaki
Ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu vena dalam di lengan atau kaki – jauh di bawah permukaan kulit – itu bisa menjadi sesuatu yang disebut trombosis vena dalam (DVT). Kondisi ini berbahaya karena bekuan bisa berpindah ke jantung atau paru.
Seseorang lebih mungkin terkena DVT jika tidak bergerak dalam waktu lama, misalnya setelah operasi atau selama perjalanan pesawat yang panjang. Dapatkan bantuan medis segera jika menemukan gejala-gejala berikut:
1. Pembengkakan. Ini bisa terjadi di tempat yang tepat di mana gumpalan darah terbentuk, atau seluruh kaki atau lengan bisa membengkak.
2. Perubahan warna. Perhatikan lengan atau kaki berwarna merah atau biru, atau terasa gatal.
3. Nyeri. Saat gumpalan semakin parah, kemungkinan akan mudah terluka atau sakit. Perasaan itu bisa berkisar dari nyeri tumpul hingga nyeri hebat – mungkin merasakan nyeri berdenyut di kaki, perut, atau bahkan lengan.
4. Kulit hangat. Kulit di sekitar area yang nyeri atau di lengan atau tungkai dengan DVT mungkin terasa lebih hangat daripada kulit lainnya.
5. Kesulitan bernapas. Jika ini terjadi, itu bisa berarti gumpalan telah berpindah dari lengan atau kaki ke paru. Pasien mungkin juga mengalami batuk parah, dan bahkan mungkin batuk darah, juga merasakan sakit di dada atau merasa pusing. Ini darurat medis dan harus selekasnya dibawa ke rumah sakit.
6. Kram kaki bagian bawah. Jika gumpalan ada di betis atau kaki bagian bawah, mungkin terasa seperti kram atau charley horse.
7. Penumpukan cairan. DVT dapat menyebabkan penumpukan cairan (edema) di lengan atau kaki. Ini biasanya terjadi cukup cepat pada kejadian DVT. Saat menekan area yang bengkak, hal itu dapat menyebabkan lesung pipit atau ‘lubang’ yang bertahan selama beberapa detik.
8. Waspadai juga pembengkakan pembuluh darah yang menyakitkan. Rasa sakit dapat meningkat dengan sentuhan. Jangan tunda untuk selekasnya mencari bantuan medis. (BS)