Berandasehat.id – Protein memiliki banyak peran penting dalam tubuh. Salah satu gizi makro ini penting untuk pertumbuhan otot karena membantu memperbaiki dan memelihara jaringan otot.
Protein ditemukan di setiap sel dan jaringan dalam tubuh. Mengonsumsi lebih sedikit protein daripada yang dibutuhkan tubuh telah dikaitkan dengan penurunan massa otot.
Sebaliknya, peningkatan asupan protein di atas rekomendasi angka kecukupan gizi dapat membantu meningkatkan kekuatan dan massa tubuh tanpa lemak jika dipasangkan dengan latihan ketahanan.
Ketika seseorang mengonsumsi protein, nutrisi ini dapat dicerna dan dipecah menjadi asam amino, yang terlibat dalam banyak proses dalam tubuh, termasuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, fungsi kekebalan tubuh, dan produksi energi, menurut Medical News Today.
Seperti jaringan tubuh lainnya, protein otot terus-menerus dipecah dan dibangun kembali. Untuk membangun otot, seseorang harus mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dipecah. Hal ini sering disebut sebagai keseimbangan nitrogen positif bersih, karena protein mengandung nitrogen yang tinggi.

Apabila individu tidak mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup, tubuhnya cenderung memecah otot untuk menyediakan asam amino yang dibutuhkan tubuh guna mendukung fungsi tubuh dan memelihara jaringan yang lebih penting.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penurunan massa dan kekuatan otot. Terakhir, tubuh menggunakan asam amino untuk sintesis protein otot, penggerak utama perbaikan, pemulihan, dan pertumbuhan otot setelah latihan berat.
Meskipun latihan kekuatan penting untuk membangun otot, mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat juga penting. Protein merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung performa olahraga, khususnya dalam mendukung peningkatan massa otot dan imun tubuh, saat latihan maupun berkompetisi.
Menurut dokter kedokteran olahraga dr. Andhika Raspati, Sp.KO, bagi para atlet dan olahragawan, protein menjadi zat gizi krusial untuk dipenuhi. “Asupan protein yang cukup akan membantu mendukung proses pemulihan sel-sel otot, sekaligus meningkatkan massa otot, sehingga mampu mengoptimalkan performa atlet saat bertanding,” ujarnya dalam temu media yang digelar L-Men di Jakarta, baru-baru ini.
Ketika menjelang dan selama kompetisi, diperlukan daya tahan tubuh yang kuat agar atlet bisa bertanding dengan maksimal.
Andhika mengatakan, bagi atlet, kebutuhan protein dapat mencapai hingga 2 gram per kilogram berat badan, yang tidak selalu mudah dipenuhi hanya dari makanan sehari-hari, sehingga penggunaan suplementasi protein dapat menjadi solusi praktis.
“Pemilihan produk haruslah tepat, sehat, dan aman bebas doping, sehingga tidak merugikan performa mereka,” ujarnya.
Atlet renang nasional Joe Aditya berbagi cara untuk menjaga performa optimal. Selain rutin mengonsumsi protein (dalam hal ini dia mengonsumsi protein L-Men), latihan mindfulness juga dilakukan, dan berkonsultasi dengan pelatih untuk menjaga kesehatan mental.
Dukungan untuk atlet PON Aceh
Tahun ini, L-Men dipercaya sebagai Official Protein Partner wilayah Aceh pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, yang mulai digelar pada 9-20 September.
“Kami bangga kembali dipercaya sebagai Official Protein Partner wilayah Aceh pada ajang PON XXI 2024, sebuah ajang olahraga multi-event terbesar di Indonesia yang tahun ini diadakan salah satunya di Provinsi Aceh,” kata Brand Manager L-Men, Yesaya Christian.
Ini kali kedua L-Men turut menyukseskan PON, setelah sebelumnya berpartisipasi pada PON XX Papua. “Melihat semangat juang seluruh atlet yang mempersiapkan diri dan akan bertanding mewakili daerahnya dalam ajang ini, kami pun terinspirasi untuk mendukung pencapaian para atlet dengan memberikan asupan protein L-Men, harapannya performa para atlet bisa tampil optimal selama masa pertandingan,” tandasnya. (BS)