Berandasehat.id – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah Indonesia mulai dilonggarkan dengan makin landainya jumlah kasus Covid-19. Sejak November 2021 jumlah kasus harian sudah di bawah 1000 kasus per harinya. Namun, Masyarakat tetap perlu waspada karena masih ada peluang gelombang ketiga khususnya saat meningkatnya mobilitas liburan akhir tahun.

Sejumlah negara, khususnya Eropa, tengah mengalami gelombang ketiga meskipun angka vaksinasi tinggi. Dengan demikian, meskipun angka vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi, masyarakat tetap perlu patuh protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) serta meningkatkan imunitas tubuh. 

Ilustrasi herbal meniran (dok. istimewa)

Mengonsumsi herbal yang mengandung imunomodulator dapat dijadikan salah satu pilihan praktis untuk menjaga kesehatan di masa pandemi. Disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.(Herbal), imunomodulator adalah zat yang dapat memodifikasi respons imun dan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif sehingga dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem kekebalan yang terganggu. 

Pada dasarnya, imunomodulator terbagi menjadi dua, yaitu: Imunostimulan dan Imunosupresif. Imunostimulan adalah senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun yang berfungsi untuk meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi. Sedangkan imunosupresif adalah senyawa yang digunakan untuk menekan respons imun.

Tania menyampaikan, Indonesia kaya akan herbal alami yang mengandung imunomodulator seperti meniran, kunyit dan daun kelor. “Komponen katekin, quercetin dan phyllantin dalam meniran dapat menghambat proses peradangan yang berlebihan dan berfungsi sebagai imunomodulator pada Covid-19,” ujarnya.

Dalam hal ini meniran efektif membantu memelihara daya tahan tubuh dan meningkatkan sistem imun. Daun kelor kaya akan nutrisi dan memiliki tiga senyawa flavonoid (isorhamnetin, kaempferol, apigenin) yang dapat menghambat protein M-pro virus SARS-CoV-2. 

Selain untuk memproteksi diri dari Covid-19, herbal bisa juga dikonsumsi dalam masa penyembuhan. Contohnya kunyit yang memiliki senyawa kurkumin dapat menghambat badai sitokin yang merupakan komplikasi serius yang biasa dialami pasien Covid-19.

Tania menambahkan, meniran memiliki khasiat sebagai minuman obat untuk meningkatkan sistem imun, dengan senyawa quercetin dan quercitrin yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan Mpro dari SARS-CoV-2, sehingga berpotensi dijadikan inhibitor terhadap Mpro dari SARS-CoV-2 dan dapat dikembangkan menjadi obat untuk melawan virus corona.

Sedangkan pada kunyit terdapat senyawa kurkumin yang memiliki aktivitas antivirus sehingga dapat melawan berbagai macam virus. Selain itu senyawa kurkumin dapat berikatan langsung dengan S protein dari virus SARS-CoV-2 dan ACE2 reseptor yang akan menghambat perlekatan virus pada sel inang manusia.

Brand Manager Imugard, Agie Avionico Gaudart, menambahkan kombinasi 3 herbal meniran, daun kelor dan kunyit bisa di dapatkan di produk Deltomed yaitu Imugard. Imugard mengandung 100% bahan herbal bermanfaat untuk membantu memelihara daya tahan tubuh, memberi asupan nutrisi yang diperlukan, dan memperbaiki sistem pencernaan sehingga meningkatkan daya tahan tubuh. 

Meniran, daun kelor dan kunyit sudah terbukti memiliki khasiat dan aman digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Imugard aman dikonsumsi setiap hari bagi anak di atas 12 tahun, dewasa, hingga lansia,” ujar Agie.

Imugard telah mendapatkan sertifikasi Halal dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia dan telah memiliki Izin Edar dari Badan POM RI. Selain itu Imugard dibuat mengikuti standar CPOTB dan diolah dengan teknologi modern sehingga dijamin kualitasnya. (BS)