Berandasehat.id – Kolaborasi multicenter yang melacak penyebaran dan evolusi virus SARS-CoV-2 di Arab Saudi telah mengidentifikasi mutasi pada protein N virus yang terkait dengan peningkatan ‘viral load’ pada pasien COVID-19. Studi ini memberikan wawasan tentang fungsi protein nukleokapsid yang dapat membantu mengembangkan obat yang mengurangi dampak infeksi virus corona.

“Protein nukleokapsid (N) adalah protein paling melimpah di semua virus corona, termasuk SARS-CoV-2,” jelas ilmuwan peneliti KAUST, Muhammad Shuaib dikutip dari MedicalXpress. 

Protein ini mengikat berbagai bagian dari RNA virus, mempengaruhi bagaimana materi ini dikemas dalam virus. Protein dimaksud juga memainkan peran di dalam sel inang yang terkait dengan replikasi virus dan respons imun inang.

Ilustrasi virus corona (dok. istimewa)

Para peneliti, yang bekerja dengan Arnab Pain, menemukan bahwa dua mutasi berturut-turut pada protein N, yang disebut R203K dan G204R, dikaitkan dengan peningkatan keparahan COVID-19 pada pasien. Analisis menunjukkan bahwa perubahan pada protein membuatnya mengikat lebih kuat pada RNA virus.

Tes lebih lanjut dalam sel laboratorium menunjukkan bahwa perubahan protein N memungkinkan virus untuk lebih efisien ‘membajak’ mesin terjemahan sel inang untuk memfasilitasi replikasi virus. Mereka juga dikaitkan dengan peningkatan ekspresi gen yang terlibat dalam produksi interferon dan kemokin. Mekanisme ini mungkin berada di balik kejadian badai sitokin yang mengancam jiwa yang terjadi pada beberapa pasien COVID-19, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk bernapas.

Temuan itu merupakan hasil analisis sekuens genom virus dari 892 sampel pasien yang diambil dari berbagai wilayah Arab Saudi antara Maret hingga Agustus 2020. Diikuti dengan perbandingan dengan data pasien untuk memahami bagaimana mutasi mempengaruhi viral load dan virulensi.

“Dibandingkan dengan protein lonjakan, protein N sangat terkonservasi dalam virus corona yang berbeda, seperti SARS dan MERS, sayangnya upaya untuk merancang vaksin untuk melawannya belum berhasil,” kata Tobias Mourier, seorang ilmuwan peneliti konsultan yang bekerja di tim Pain. “Memahami fungsi protein N dapat membantu mengembangkan obat yang menargetkannya dan berpotensi membatasi keparahan penyakit pada COVID-19 dan infeksi virus corona lainnya.”

Tim peneliti yang dipimpin KAUST, mencakup ilmuwan dan dokter dari institusi dan rumah sakit di seluruh Arab Saudi, terus memantau virus SARS-CoV-2 secara nasional dan mengamati bagaimana mutasi mempengaruhi interaksi inang virus di bawah berbagai tata laksana vaksinasi. 

“Mengurutkan genom virus dan melaporkan perubahan genom dari wilayah di dunia yang sangat kurang terwakili dalam basis data saat ini sangat penting untuk melacak dan menilai varian baru yang menjadi perhatian,” tandas Pain. (BS)