Berandasehat.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan tiga kemungkinan jalan yang mungkin diikuti oleh pandemi COVID-19 pada tahun ini, munculnya varian baru yang lebih mematikan sebagai skenario kasus terburuk.

Namun demikian WHO mengatakan jalan yang paling mungkin ke depan adalah bahwa tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh virus akan berkurang seiring waktu, karena kekebalan publik yang lebih besar.

Tetapi badan kesehatan PBB juga mengatakan varian kekhawatiran yang lebih berbahaya daripada Omicron bisa mengintai di tikungan. WHO merilis Rencana Kesiapsiagaan, Kesiapan, dan Tanggapan Strategis COVID-19 yang diperbarui. 

Ilustrasi virus corona (dok. istimewa)

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berharap itu akan menjadi yang terakhir. Dia menjabarkan tiga kemungkinan skenario bagaimana tahun ketiga pandemi akan berjalan.

“Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang ini, skenario yang paling mungkin adalah virus terus berevolusi, tetapi tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya berkurang seiring waktu karena kekebalan meningkat berkat vaksinasi dan infeksi,” kata Tedros dalam konferensi pers, Rabu (30/3/2022) dilaporkan AFP.

Tedros mengatakan lonjakan berkala dalam kasus dan kematian mungkin terjadi karena berkurangnya kekebalan – yang mungkin memerlukan vaksinasi penguat/booster sesekali untuk orang yang rentan. “Dalam skenario kasus terbaik, kita mungkin melihat varian yang lebih ringan muncul, dan booster atau formulasi vaksin baru tidak akan diperlukan,” katanya.

“Dalam skenario terburuk, varian yang lebih ganas dan sangat mudah menular muncul. Terhadap ancaman baru ini, perlindungan orang terhadap penyakit parah dan kematian, baik dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya, akan berkurang dengan cepat,” beber Tedros.

Tedros mengatakan skenario itu akan membutuhkan perubahan signifikan terhadap vaksin yang tersedia saat ini, dan kemudian memastikan vaksin tersebut dikirimkan ke orang-orang yang paling rentan terhadap penyakit parah.

Pimpinan Teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan virus itu masih memiliki ‘banyak energi tersisa’ memasuki tahun ketiga pandemi.

Pekan lalu, lebih dari 10 juta kasus baru dan 45.000 kematian dilaporkan ke WHO, yang mengatakan jumlah infeksi baru akan jauh lebih tinggi karena tingkat pengujian turun.

Pada akhir pekan lalu, lebih dari 479 juta kasus yang dikonfirmasi telah terdaftar di seluruh pandemi, dan membukukan lebih dari enam juta kematian, meskipun WHO mengakui bahwa jumlah sebenarnya bisa beberapa kali lebih tinggi. (BS)